DARI HUKUM MENUJU JANJI
Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.Ibrani 8:10
Hukum Allah adalah karya agung yang menunjukkan betapa berdosanya kita, sekaligus mengajarkan dengan kasih bagaimana orang yang tidak suci dapat mendekati Allah yang suci dalam ibadah. Hukum ini seperti kain yang ditenun dengan rapi—jika satu benang saja ditarik, semuanya akan terurai.
Artinya, tidak ada pelanggaran kecil dalam hukum Allah. Saat kita melanggar satu perintah, kita dianggap melanggar seluruh hukum. Yakobus menjelaskan dengan tegas: “Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian daripadanya, ia bersalah terhadap seluruhnya” (Yakobus 2:10). Hukum Allah bukan seperti tumpukan batu yang tetap utuh walau satu batu diambil, melainkan seperti kaca yang retak seluruhnya hanya dengan satu pukulan. Mengapa? Karena hukum Allah mencerminkan sifat dan karakter-Nya yang sempurna dan mulia.
Ini adalah kenyataan yang menakutkan: bagaimana mungkin kita bisa memenuhi standar yang begitu tinggi? Namun, bagi mereka yang percaya kepada Yesus Kristus, hukum itu tidak lagi menghukum kita. Anak Allah sendiri telah memenuhi hukum itu sehingga umat-Nya tidak perlu lagi menghadapi murka Allah. Kita bebas dari hukuman dosa melalui kematian Yesus di kayu salib dan kebangkitan-Nya. Kini, hukum Allah tidak lagi berada di luar diri kita; hukum itu ditulis di hati kita. Roh Kudus yang menulis hukum itu di hati kita sekarang bekerja mengubah hidup kita sehingga kita dapat menaati hukum itu dengan sukacita.
Bayangkan seorang pencuri yang masuk ke gereja pada hari Minggu, melihat tulisan Sepuluh Perintah Allah, dan gemetar membaca kata-kata, “Jangan mencuri” (Keluaran 20:15). Ia bertobat dan menerima kehidupan baru dalam Kristus. Mulai saat itu, larangan “Jangan mencuri” berubah menjadi janji: “Kamu tidak akan mencuri.”
Hal ini berlaku bagi siapa saja yang menjadikan Yesus sebagai Tuhan. Dosa apa yang sedang Anda perjuangkan atau Anda biarkan? Dengan Roh Kudus, Anda memiliki segala sumber daya untuk taat kepada Bapa. Pandanglah hukum Allah bukan sebagai tangga menuju surga atau alat penghukuman, tetapi sebagai panduan hidup. Dengan pengharapan ini, Anda dapat melawan dosa dengan keyakinan yang datang dari kemenangan Kristus.
Refleksi
Bacalah Roma 8:1-6 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut
Bacaan Alkitab Satu Tahun : Kejadian 10-12 : Roma 4
Truth For Life – Alistair Beg