Perapian Yang Menyala

Session 1 (Unit 16)

SUMMARY 4 DESEMBER 2022

VOLUME 6 UNIT 16 SESI 1

JUDUL :  Perapian yang Menyala – Daniel 3

PEMBICARA  : KAK PAOLINE & KAK LENNY

Pada tahun 587 SM, orang Babel mengepung Yerusalem, dan umat Allah dibawa ke pembuangan ke Babel di mana mereka melayani raja dari musuh mereka selama 70 tahun. (Lihat Yer. 25:11.) Di antara orang-orang buangan awal adalah seorang pemuda, Daniel, dan tiga temannya. Sekitar 20 tahun setelah tiba di Babel, ketiga sahabat itu menghadapi ujian iman. Hukum Raja Nebukadnezar mengharuskan meerka membuat pilihan: menyembah patung (melawan hukum Allah) atau dibakar di perapian yang menyala. (Dan. 3:6)

Ketiga orang Yehuda—Sadrakh, Mesakh, dan Abednego—menolak untuk sujud dan menyembah patung itu. Mereka mengasihi dan menyembah satu-satunya Allah yang benar. Hanya Dia yang layak disembah. Kitab Daniel mengatakan bahwa orang Kasdim—sekelompok astrolog dan penafsir mimpi (lihat Dan. 2:2,4)—mengambil kesempatan ini untuk menemui raja dan menceritakan tentang Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Tetapi bahkan ancaman kematian pun tidak dapat membuat ketiga sahabat itu untuk tidak setia kepada Allah.

Saat Anda mengajar, pimpin anak-anak untuk berpikir: Allah dapat menjaga agar ketiga orang itu tidak dilemparkan ke dalam perapian. Atau bila Allah membiarkan mereka dilemparkan ke dalam perapian, Allah pasti menjaga mereka dari bahaya. Atau jika mereka binasa, Allah akan membawa mereka ke surga. Kepercayaan ketiga orang ini kepada Allah memungkinkan mereka untuk berdiri teguh apa pun yang terjadi—bahkan ketika mereka diikat dan dilemparkan ke dalam api. Sesuatu yang ajaib terjadi. Nebukadnezar melihat empat orang di dalam api! Mereka berjalan dengan bebas, tidak terluka! Tuhan tidak hanya menyelamatkan Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, Dia bersama mereka.

Di kayu salib, orang-orang mengejek Yesus: “Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan!” (Markus 15:31). Yesus bukan tidak mampu menyelamatkan diriNya sendiri. Tapi Dia memilih untuk melakukan kehendak Bapa-Nya, dan kasih-Nya bagi orang berdosa membuat Dia tetap di sana. Yesus memilih untuk tidak menyelamatkan diri-Nya sendiri agar Dia dapat menyelamatkan orang lain

Allah bersama Sadrakh, Mesakh, dan Abednego di dalam api. Hanya Dia yang bisa menyelamatkan mereka. Allah menyelamatkan kita juga, melalui Anak-Nya, Yesus. Hanya Yesus yang dapat menyelamatkan kita dari dosa kita. Pengorbanan Yesus di kayu salib memberikan jalan bagi kita untuk diselamatkan dari dosa dan memiliki hidup yang kekal.

POIN AWAL BAGI KELUARGA

  • Mengapa kita berdoa? Kita berdoa karena kita percaya kepada Allah, dan kita tahu bahwa Dia mendengar kita.
  • Allah melepaskan Sadrakh, Mesakh dan Abednego dari tangan raja.

AYAT KUNCI UNIT

1 Tesalonika 5:16-18

Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.