The Pattern of Rebellion

The Pattern of Rebellion

Ayat Bacaan

Hakim-hakim 2:8-18

Ringkasan Khotbah

Firman Tuhan ini mengisahkan tentang sebuah generasi pasca meninggalnya Yosua. Generasi ini adalah generasi yang tidak mengenal Allah. Mereka tidak tahu tentang apa yang telah Allah lakukan bagi nenek moyang mereka. Akibatnya, generasi ini jatuh dalam penyembahan berhala. 

Kisah ini mengungkapkan permasalahan dosa yaitu kegagalan kita untuk mengenal Allah dengan benar. Kita hanya terpikat mengejar hal-hal yang ada di luar Allah. Baal dan Asytoret yang dikisahkan menjadi gambaran dari harta dan cinta. Semua orang mengejar harta dan cinta, dan bukan Allah. Artinya, kita tidak percaya pada Allah yang baik dan yang pasti memelihara kita. Inilah pola pemberontakan dosa. Namun, Allah melalui pengorbanan Kristus meruntuhkan pola dosa ini. Allah tau manusia tidak bisa keluar dari pola ini. Kristus telah memberikan kita pola yang baru. Kita disempurnakan-Nya sehingga kita dapat hidup dalam ketaatan pada-Nya. 

Ketaatan yang berpusat pada karya Roh Kudus dalam kita. Karena Kristus, kita tidak lagi berdosa dan mengandalkan hal-hal di luar Allah (Pola pemberontakan). Justru kita akan terus dimampukan untuk mengenal Allah, dan hidup dalam ketaatan, serta dapat percaya pada pemeliharaan-Nya (Pola Umat Allah).

Pertanyaan Diskusi:

1. Pola/kebiasaan apa yang terlihat dalam hidupmu sering kamu lakukan? Tips respons (Ambilah waktu pribadi untuk merenungkan, kebiasaan apa yang sering mereka lakukan).

2. Apakah kebiasaan tersebut menunjukkan kemerdekaan yang dimaksud Tuhan? Tips respons (Kalau kita tahu bahwa Kristus sudah menyelamatkan kita, apakah kebiasaan tersebut menampilkan kehidupan yang baru yaitu hidup yang berkenan pada Tuhan, atau justru kebiasaanmu membuatmu terikat pada hal-hal di luar Allah?)

Christ Connection:

Dalam Yehezkiel 36:26-27 bahwa Allah akan memberikan umat-Nya hati yang baru. Hati yang baru itu diberikan melalui pengorbanan Kristus. Segala keberdosaan kita ditukar dengan kebenaran-Nya, sehingga kini di hadapan Allah kita adalah orang benar di dalam Kristus.

Karena ketaatan Kristus kita dimampukan taat. Karena kasih Kristus sempurna dan indah, kita tidak lagi terjerat pada kebiasaan yang lama (penyembahan berhala).