Ayat Bacaan
Matius 13:1-9, 31-33, 44-46
Ringkasan Khotbah
Pada ayat bacaan di atas, Yesus mengajar dengan memberikan banyak perumpamaan. Ketiga perumpamaan yang ada di bacaan mengajarkan prinsip Kerajaan Allah. Bagian pertama sangat penting dan unik karena mengajarkan bahwa meskipun penerimaan Injil bergantung pada kualitas hati, si penabur tidak memiliki cara untuk mengetahui hati mana yang mau menerima dan mana yang tidak. Bagian kedua, perumpamaan dari biji sesawi dan ragi mengajarkan bahwa hati yang menerima firman Allah akan bertumbuh seperti sawi yang semakin besar. Dalam perumpamaan terakhir, kita menemukan bahwa sukacita sejati hanya ditemukan di dalam Kristus dan kerajaan-Nya.
Pertanyaan Diskusi
1. Bagaimana keluarga kita dapat memprioritaskan kerajaan Allah?
(tips repsons: Ajak anak dan anggota keluarga untuk merenungkan bagaimana sikap hati kita ketika menerima firman Tuhan)
2. Mengapa penting untuk diingat bahwa Allah membawa pertumbuhan pada benih Injil yang kita tanam?
(tips repsons: Ajak anak untuk mengingat bahwa kita mampu memahami firman Tuhan dan bertumbuh untuk mengenal-Nya karena Allah yang memberi pertumbuhan bagi kita)
3. Bagaimana Allah memakai keluarga kita untuk memajukan kerajaan-Nya?
(tips respons: Diskusikan dengan anak, hal apa saja yang dapat keluarga lakukan untuk dapat memberitakan Injil)
4. Pengejaran duniawi seperti apa yang dapat menghalangi keluarga kita untuk mendapatkan Allah dan kerajaan-Nya?
(tips respons: Beri tahu Anak bahwa ada halangan-halangan yang dapat dijumpai ketika keluarga menjadi bagian perkabaran Injil bagi orang-orang sekitar)
Christ Connection
Yesus menggunakan perumpamaan untuk menggambarkan sifat kerajaan Allah di bumi. Firman kerajaan ditaburkan secara luas dan akan diterima secara berbeda berdasarkan kondisi hati seseorang. Bagi mereka yang memiliki hati seperti tanah yang subur, firman itu menghasilkan buah luar biasa yang menyebabkan kerajaan itu tumbuh dan meluas ke seluruh dunia. Sehingga ketika Yesus datang kembali, kita akan mengalami manifestasi penuh dari kerajaan Allah.