Obeying from love
Ayat bacaan
1 Yohanes 2:1-6
Ringkasan Khotbah
Ketika kita berbuat dosa, Yesus tidak membiarkan atau bahkan meremehkannya. Dia tidak menyalahkan orang lain. Tidak, Yesus adalah kebenaran. Dia tidak bisa melakukan hal-hal seperti itu. Tetapi untuk setiap kegagalan dan kekurangan dalam diri kita, Yesus berdiri di hadapan Bapa dan berkata, "Aku telah membayarnya." Ketika Setan datang dengan tuduhan demi tuduhan, Yesus berkata, "Aku telah membayarnya." Tidak ada yang melekat karena Hakim, Pengacara, dan Pengganti adalah satu, dan mereka bersama-sama berkata, "Tidak bersalah."
Ketika kita pantas dihakimi, Yesus mengambil tempat kita sebagai "korban pendamaian" (ayat 2). Ketika kita berbuat dosa, Dia menjadi Pembela bagi kita meskipun dosa-dosa bertentangan denganNya (ayat 1). Jika pernah ada keraguan bahwa Allah mengasihi kita, jika pernah ada keraguan tentang kasih tak terbatas-Nya, marilah kita mengingat kembali hal-hal ini kepada hati kita. Seperti yang saya nyanyikan kepada anak-anak saya hampir setiap malam, "Jesus loves me, this I know..." Kita dapat mengasihi Allah karena Dia telah mengasihi kita terlebih dahulu (1 Yohanes 4:19). Karena kasih-Nya yang sempurna terhadap kita, kasih Allah sekarang dapat diperbaharui dalam diri kita (ayat 5).
Harapan Yohanes adalah agar kita taat kepada Allah (ayat 1), tetapi dia berusaha mencapainya dengan menunjukkan kepada kita mengapa kita harus mengasihi Allah. Hanya ketika kita mengasihi Allah, kita akan benar-benar taat kepada-Nya. Karena alasan untuk mengasihi-Nya begitu banyak, motivasi untuk taat kepada-Nya menjadi sangat kuat dan kokoh.
Pertanyaan Diskusi
Gospel Connection
karena kebenaran dan kekudusan Tuhan, dosa manusia harus ditebus agar manusia diperdamaikan dengan Tuhan. Sebagai pendamaian bagi dosa, melalui kematian Kristus murka Allah terhadap dosa dipuaskan. Pendamaian Kristus bagi dosa-dosa kita menunjukkan Kasih Allah yang besar kepada para pendosa