Pembacaan : Yakobus 1:2-11
Bacaan Alkitab Setahun :
Imamat 1 - 3
Renungkan perkataan yang ditulis Petrus di bagian awal suratnya di Perjanjian Baru: “Sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu – yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api – sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya” (1 Pet. 1:6-7).
Petrus mengawali suratnya dengan memberikan kita rangkuman masa lalu-masa kini-masa depan rencana penebusan Allah, tetapi yang jadi inti perkataannya adalah apa yang Allah sedang kerjakan saat ini, di antara kedatangan Kristus yang pertama dan kedua. Dari semua kata-kata yang dia bisa gunakan untuk menggambarkan apa yang Allah sedang kerjakan sekarang, dia memilih tiga kata: Berdukacita, pencobaan, dan diuji. Itu adalah tiga kata yang kebanyakan dari kita berharap tidak akan pernah gunakan untuk menjelaskan hidup kita. Tidak satu pun dari kita bangun pagi dan berdoa, “Tuhan, kalau Engkau mengasihiku, kirimkan lebih banyak penderitaan dalam hidupku hari ini.” Alih-alih, ketika menghadapi kesulitan, kita tergoda untuk memandangnya sebagai tanda ketidaksetiaan atau ketidakperhatian Allah.
Namun, Petrus tidak melihat kesulitan sebagai halangan bagi rencana Allah atau indikasi kegagalan rencana Allah. Tidak, baginya kesulitan adalah bagian penting dari rencana Allah. Kesulitan bukanlah tanda Dia tidak perhatian, melainkan tanda pasti dari kasih penebusan-Nya. Dalam anugerah, Dia memimpin Anda ke tempat yang Anda tidak rencanakan untuk menghasilkan dalam diri Anda apa yang tidak bisa Anda dapatkan dengan usaha sendiri. Dalam momen-momen ini, Dia bekerja untuk mengubah nilai-nilai di hati Anda sehingga Anda melepaskan kerajaan kecil Anda dan memberikan diri kepada kerajaan anugerah dan kemuliaan-Nya.
Allah sedang bekerja saat ini, tetapi bukan sekadar untuk memberikan kita kehidupan yang nyaman, menyenangkan, dan bisa ditebak. Dia tidak sekadar bekerja untuk mengubah keadaan kita karena Dia bekerja lewat kesulitan untuk mengubah Anda dan saya. Mungkin di masa sulit, ketika kita tergoda untuk berpikir di manakah anugerah Allah, kita mendapatkan anugerah, tetapi anugerah itu bukan dalam bentuk bantal yang empuk atau minuman dingin. Sebaliknya, dalam momen-momen itu, kita diberkati dengan anugerah yang mengubahkan hati, anugerah kesulitan karena Allah yang mengasihi kita tahu inilah anugerah yang kita butuhkan.
Anda pasti akan menghadapi kesulitan. Allah sedang memaksa Anda membuka genggaman tangan Anda, supaya Anda melepaskan mimpi Anda, beristirahat dalam penghiburan-Nya dan menjawab panggilan-Nya.