Pembacaan : Amsal 8

Bacaan Alkitab Setahun : Imamat 1-3

 

 

Ketika Ia mempersiapkan langit, aku di sana, ketika Ia menggaris kaki langit pada permukaan air samudera raya, ketika Ia menetapkan awan-awan di atas, dan mata air samudera raya meluap dengan deras, ketika Ia menentukan batas kepada laut, supaya air jangan melanggar titah-Nya, dan ketika Ia menetapkan dasar-dasar bumi, (Amsal 8:27–29)

 

DASAR. Hikmat bersama Allah ketika Dia menetapkan dasar-dasar dunia. Perjanjian Baru mengajarkan bahwa Sang Pencipta adalah Yesus, Firman yang kekal dan hikmat Allah (Yohanes 1:1–14; Ibrani 1:1-4).

 

Karena Alkitab adalah Firman Pencipta kita, Alkitab adalah "buku pedoman" jiwa kita. Hal-hal yang Allah perintahkan untuk kita lakukan adalah apa yang menjadi tujuan kita diciptakan. Jadi hikmat Allah berasal dari hubungan dengan Allah bukan hanya sebagai makhluk ilahi secara umum tetapi sebagai Pencipta kita. Namun, jika hikmat Allah adalah Yesus, maka kita juga harus memahami Injil agar menjadi bijaksana (1 Korintus 1:24). Logika Injil—bahwa Anda adalah seorang pendosa yang tidak layak dan sekaligus anak Allah yang dikasihi tanpa syarat—melahirkan kombinasi unik antara kerendahan hati dan kepercayaan diri yang membuat Anda berhikmat yang tidak dapat dilakukan oleh dengan cara lain. Hikmat Alkitabiah, membawa kita kembali ke dasar-dasar bumi. Satu-satunya hikmat yang bekerja dalam kehidupan sehari-hari adalah hikmat yang sama yang menciptakan dan yang akan menebus dunia.

 

Bagaimana Anda dapat memakai Alkitab sebagai “buku pedoman” yang dapat membantu  Anda dan Anda dapat menggunakannya dengan lebih baik dalam hidup Anda?

 

Doa: Tuhan, seringkali aku tidak memahami panggilan ganda Amsal untuk tidak “bijaksana di mataku sendiri” tetapi pada saat yang sama menjalani hidup dengan keyakinan dan tekad. Bagaimana aku bisa melakukan keduanya? Injil adalah jawabannya. Aku adalah orang gagal namun yang dikasihi, seorang pendosa tetapi yang dibenarkan. Ini benar-benar awal dari hikmat. Amin.