Pembacaan : Amsal 8

Bacaan Alkitab Setahun : Imamat 4-6

 

Aku ada serta-Nya sebagai anak kesayangan, setiap hari aku menjadi kesenangan-Nya, dan senantiasa bermain-main di hadapan-Nya; aku bermain-main di atas muka bumi-Nya dan anak-anak manusia menjadi kesenanganku. (Amsal 8:30–31)

 

SUKACITA HIKMAT. Allah bersukacita dengan dunia yang Dia ciptakan dan bersukacita di dalam kita. Kita melihat keindahan dalam ciptaan ketika semua ciptaan terkait satu sama lain dengan benar. Jadi bagi kita pelangi lebih indah daripada ladang batu, dan cinta lebih indah daripada kebencian. Semakin kita melihat bagaimana bagian-bagian dari sebuah musik, atau bunga, semua saling terkait, semakin kita senang dengan musik dan bunga, bukan karena apa yang dapat dilakukannya untuk kita tetapi untuk ciptaan itu sendiri yang menjadi bagian dari ciptaan Allah. Hikmat pada dasarnya adalah tentang membentuk hubungan yang benar dan bersukacita di dalamnya.

 

Allah menciptakan kita untuk sukacita dan kasih. Dia mengasihi kita bukan untuk apa yang bisa Dia dapatkan dari kita tetapi karena kita adalah ciptaan-Nya. Jadi puncak dari hikmat adalah mengasihi Allah karena Dia sendiri, dan menghargai manusia bukan hanya karena apa yang bisa kita dapatkan dari mereka, tetapi sebagai makhluk yang mencerminkan gambar Pencipta kita (Kejadian 1:26).

 

Ketika Anda menghadapi doa yang tidak terjawab, tanyakan pada diri Anda: Apakah Anda mengasihi Allah karena Dia sendiri atau karena apa yang Anda dapatkan dari-Nya?

 

 

Doa: Tuhan, sering aku tidak memahami bahwa hikmat adalah bersukacita dalam Engkau. Kehidupan modern membuatku terlalu sibuk untuk berhenti dan merenungkan “pekerjaan tangan-Mu” yang bisa membuatku memuji Pencipta dan Penebusku. Mampukan aku dapat meluangkan waktu untuk memandang keindahanMu. Amin.