Pembacaan : Mazmur 115

 

Bacaan Alkitab Setahun:  

Kejadian 1-3

Inilah intinya. Kehidupan Kristen, gereja, iman kita, semuanya bukan tentang kita, melainkan tentang Dia –– rencana–Nya, kerajaan–Nya, kemuliaan–Nya.

Ini adalah sesuatu yang benar–benar kita pergumulkan. Ini adalah sesuatu yang tidak natural bagi kita. Ini adalah sesuatu yang membuat hidup kita kacau dan hubungan kita berkonflik. Ini adalah sesuatu yang membuat pikiran kita menyimpang dan membuat kerinduan kita hilang. Ini adalah sesuatu yang menjadi inti dari segala hal yang kita katakan menjadi alasan kita membutuhkan anugerah. Ini adalah pertempuran yang tidak akan pernah bisa kita hindari. Ini adalah satu–satunya tempat di mana kita benar–benar membutuhkan pertolongan. Ini adalah medan perang di mana Allah berperang bagi kita, supaya kita ingat bahwa hidup bukan tentang kita. Ini adalah tentang Allah –– rencana–Nya, kerajaan–Nya, dan kemuliaan–Nya.

 

Inilah alasannya mengapa tiga kata pertama di Alkitab adalah kata–kata terpenting: “Pada mulanya Allah ...”  Itu adalah tiga kata yang sangat penting. Ketiga kata itu mengubah segalanya, dari cara Anda memikirkan identitas Anda, makna, dan tujuan sampai cara Anda memandang kewajiban manusia bahkan kewajiban yang paling kecil sekalipun. Semua yang ada diciptakan oleh Allah dan untuk Allah. Semua kemuliaan dunia ciptaan dirancang untuk menunjukkan kemuliaan–Nya. Alam semesta adalah milik–Nya, didesain sesuai dengan rencana dan tujuan–Nya. Termasuk Anda dan saya. Kita tidak diciptakan untuk hidup independen, atau menentukan arah hidup kita sendiri. Kita tidak diciptakan untuk mengikuti rencana kita, hidup demi kemuliaan kita sendiri yang fana. Tidak. Kita diciptakan untuk hidup bagi Dia.

 

Di area mana saja seharusnya kita menyatakan kebenaran bahwa kita hidup bagi Dia? Kebenaran ini seharusnya tidak hanya dinyatakan dalam dimensi rohani hidup kita saja, tetapi dalam segala aspek keberadaan kita. Saya suka cara Paulus mengatakannya dalam 1 Korintus 10:31: “Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.” Ketika Paulus memikirkan tentang panggilan untuk hidup bagi kemuliaan Allah, dia tidak pertama–tama memikirkan momen spiritual yang besar, mengubahkan hidup, dan kita sadari. Tidak. Yang dia pikirkan adalah sesuatu yang sehari–hari seperti makan dan minum. Bahkan kegiatan dalam hidup yang kelihatannya paling biasa, tidak penting harus dibentuk dan diarahkan oleh kerinduan yang mendalam untuk memuliaan Allah. Saya tidak tahu dengan Anda, tetapi dalam kesibukan hidup, saya sering kehilangan fokus akan keberadaan Allah, apalagi kemuliaan–Nya!

 

Mari kita mulai tahun baru dengan mengakui bahwa tidak ada yang lebih natural bagi kita selain daripada hidup bagi kemuliaan Allah.

 

Pengakuan ini adalah jalan masuk, bukan kepada keputusasaan, tetapi kepada harapan. Allah tahu bahwa dalam keberdosaan Anda, Anda tidak akan pernah hidup benar, jadi Dia mengutus Anak–Nya untuk menjalani hidup yang Anda tidak bisa hidupi, mati ganti Anda, dan bangkit lagi serta menaklukkan dosa dan maut. Dia melakukannya sehingga Anda tidak hanya diampuni karena mencari kemuliaan diri sendiri, tetapi mendapatkan setiap anugerah yang Anda butuhkan untuk bisa hidup bagi kemuliaan–Nya. Ketika Anda mengakui bahwa Anda membutuhkan pertolongan maka Anda menghubungkan diri Anda dengan Juru Selamat yang sudah Dia berikan dalam diri Anak–Nya, Yesus. Mari dapatkan kembali harapan dengan terhubung dengan Juru Selamat lagi hari ini.