Pembacaan : Roma 8 : 1 - 17

 

Bacaan Alkitab Setahun :

Yehezkiel 1 - 4

 

 

Ke mana Anda lari saat Anda putus asa? Ke mana Anda cenderung berpaling saat menghadapi kelemahan? Apa yang Anda katakan kepada diri sendiri saat dihadapkan pada kegagalan? Apa yang Anda lakukan ketika Anda merasa tidak mampu melakukan apa yang Tuhan ingin Anda lakukan? Saya berlari ke Roma 8:1–11. Ketika kelemahan menjadi nyata dalam hidup saya, ayat ini telah menjadi teman dan penghibur saya :

 

Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut. Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh. (Rom. 8:1–4) 

 

Pertama, ayat ini menghibur kita dengan realitas penebusan radikal bahwa kita tidak akan pernah lagi menghadapi penghukuman atas dosa kita. Yesus menanggung semua hukuman kita. Bahkan pada saat kita mengalami kelemahan dan kegagalan yang berulang, kita tidak akan dihukum karena dosa kita. Artinya pada saat-saat itu, kita tidak perlu bersembunyi atau lari dari Tuhan, tetapi kita bisa lari ke hadirat-Nya untuk meminta pertolongan dan pengampunan-Nya. Namun, itu belum semuanya.

 

Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus. Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran. Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu. (Rom. 8:9–11) 

 

Dalam anugerahNya, Allah tidak hanya menangani rasa bersalah karena dosa kita namun Dia berurusan dengan kuasa dosa juga. Dosa membuat kita lemah, lumpuh, dan tidak berdaya. Dosa membuat kita tidak mungkin melakukan hukum Allah. Tidaklah cukup bagi Allah untuk mengampuni kita, meskipun pengampunan itu adalah hal yang mulia. Allah datang untuk hidup di dalam kita melalui Roh-Nya yang menghidupkan kita dengan kehidupan baru dan memberdayakan kita untuk menginginkan dan melakukan apa yang tidak dapat kita lakukan. Ini artinya Anda tidak harus takut atau menyangkali kelemahan Anda. Anda tidak harus menipu diri sendiri bahwa Anda kuat. Anda dapat menghadapi kelemahan Anda dengan sukacita karena Anda tahu bahwa Anda telah diberi anugerah untuk menghadapi kelemahan itu; anugerah bukanlah sesuatu, tetapi satu pribadi yaitu  Roh Kudus, yang menjadikan Anda tempat di mana Dia berdiam dalam kuasa-Nya.

 

Jangan berkecil hati karena Anda merasa lemah. Oleh anugerah, Juru Selamat tinggal di dalam diri Anda, dan Dia adalah kekuatan Anda.