Baca: Yeremia 42:1-22
“Sebab pikirmu: Tidak! Kami mau pergi ke negeri Mesir, di mana kami tidak akan mengalami pertempuran, tidak akan mendengar bunyi sangkakala dan tidak akan menderita kelaparan; di sanalah kami akan tinggal!” (Yeremia 42:14)


Bacaan Alkitab Setahun: 
Mazmur 40-45



Travel warning adalah sebuah himbauan atau lebih tepatnya peringatan agar seseorang tidak mengunjungi suatu tempat yang dianggap tidak aman. Negara yang mengeluarkan pesan “travel warning” tentunya telah mendapat data-data tentang suatu tempat yang tidak lagi aman karena sebuah perang yang terjadi, ancaman teroris, atau bencana alam. Pesan “travel warning” dimaksudkan untuk melindungi warganya dari segala ancaman yang bisa membahayakan hidup warganya tersebut. 

Peristiwa terbunuhnya Gedalya menimbulkan masalah baru: pembalasan dari Babel (Yer. 41). Mereka yang begitu ketakutan mencoba mencari kehendak Allah melalui nabi Yeremia, hanya saja mereka sudah berniat untuk pergi ke Mesir yang dianggapnya dapat memberikan rasa aman. Melalui Yeremia Allah menghendaki agar mereka tetap tinggal di tempat itu dan tidak pergi ke Mesir. Allah menyampaikan “travel warning” tentang bahaya besar jika mereka tetap pergi ke Mesir. Bukan rasa aman, tetapi mereka akan mati oleh pedang, kelaparan yang tak putus-putusnya, hingga mereka mati di Mesir. Sayang, peringatan itu tidak diindahkan, mereka nekat pergi ke Mesir. 

Acap kali saat terdesak, kita mencoba mencari pertolongan kepada orang-orang yang kita anggap mampu menolong kita. Padahal Allah menghendaki agar kita selalu mencari pertolongan-Nya. Ia pun terus mengingatkan kita bahwa mengandalkan manusia akan membawa kita pada situasi yang lebih buruk. Carilah Tuhan dan jangan pernah andalkan manusia! Apakah kita mau mengindahkan peringatan itu dan menaati-Nya?


TUHAN SELALU INGIN YANG TERBAIK BAGI HIDUP UMAT-NYA,
HANYA SAJA KITA TERLALU SERING TIDAK MEMERCAYAI-NYA