Baca: Yohanes 12:1-8
Lalu Maria mengambil setengah liter minyak narwastu murni yang mahal sekali, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau semerbak minyak itu memenuhi seluruh rumah itu. (Yohanes 12:3)


Bacaan Alkitab Setahun: 
Mazmur 46-51



Como no te voy a querer? Bagaimana mungkin kami tak mencintaimu? Itulah nyanyian penggemar Real Madrid, salah satu klub sepakbola Spanyol, saat Zinedine Zidane (pelatih) dan anak-anak asuhnya menjadi juara Liga Spanyol musim 2016/2017. Inilah nyanyian cinta para penggemar Real Madrid untuk idola mereka. Beberapa minggu kemudian Real Madrid melibas Juventus 4-1 di finalLiga Champions 2017, kejuaraan antarklub Eropa. Piala ini tentunya dipersembahkan untuk penggemar mereka. Penggemar pun semakin cinta. Pertanyaan bagi kita adalah: Kepada siapakah nyanyian cinta kita lantunkan? 

Seperti kisah kita menggambarkan begitu cintanya Maria saudara Lazarus kepada Yesus. Maria merasa berhutang nyawa kepada Yesus yang telah membangkitkan saudaranya dari kematian. Penghormatan Maria tidak berlebihan untuk sebuah cinta. Walau menurut Yudas Iskariot itu pemborosan. Segala sesuatu diukur dengan uang oleh Yudas. Padahal tidak semua hal bisa dikalkulasikan dengan uang. Memang minyak itu cukup mahal. Menurut taksiran Yudas harganya 300 dinar, 300 kali upah harian, jadi setara dengan Rp30 juta. 

Cinta tidak mengenal kalkulasi. Memang kalau sudah telanjur cinta, apa pun akan dilakukan untuk yang dicinta. Sebagai orang yang telah dibebaskan dari hukuman mati oleh Yesus dengan berkorban nyawa, apakah tidak ada rasa cinta sedikit pun kepada Yesus? Tuhan Yesus pernah bersabda, kalau engkau mencintai-Ku, cintailah sesamamu. Itulah lagu yang seharusnya kita lantunkan, mencintai sesama. Ya Yesus, karena kasih-Mu, bagaimana mungkin kami tidak mencintai-Mu?


“TIDAK ADA KASIH YANG LEBIH BESAR DARIPADA INI, YAKNI SESEORANG
MEMBERIKAN NYAWANYA DEMI SAHABAT-SAHABATNYA.”—Yohanes 15:13