Pembacaan : Ulangan 6 : 10 - 15

 

Bacaan Alkitab Setahun :

Mazmur 40 - 45

 

 

Ini adalah peringatan bagi orang Israel, tetapi peringatan ini juga harus kita dengar dan perhatikan:

 

Maka apabila TUHAN, Allahmu, telah membawa engkau masuk ke negeri yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepadamu -- kota-kota yang besar dan baik, yang tidak kaudirikan; rumah-rumah, penuh berisi berbagai-bagai barang baik, yang tidak kauisi; sumur-sumur yang tidak kaugali; kebun-kebun anggur dan kebun-kebun zaitun, yang tidak kautanami -- dan apabila engkau sudah makan dan menjadi kenyang, maka berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan. Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu; kepada Dia haruslah engkau beribadah dan demi nama-Nya haruslah engkau bersumpah. Janganlah kamu mengikuti allah lain, dari antara allah bangsa-bangsa sekelilingmu, sebab TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu di tengah-tengahmu, supaya jangan bangkit murka TUHAN, Allahmu, terhadap engkau, sehingga Ia memunahkan engkau dari muka bumi..

(Ul. 6:10-15) 

 

Di sini, di dunia ini pengaruh materi itu berbahaya. Bukan berarti benda materi itu berbahaya dari dirinya sendiri. Allah dengan sengaja menciptakan dunia menjadi tempat yang indah. Tidak salah menikmati dunia materi di sekitar kita. Allah memberi kita kapasitas untuk menghasilkan dan menikmati keindahan ini. Bahkan, Allah menaruh keinginan akan keindahan dalam hati kita. Masalah dengan dunia materi tidak ditemukan dalam dunia materi itu sendiri, tetapi ditemukan dalam diri kita. Masalah dengan dunia materi adalah masalah hati. Masalah ini disebutkan dalam peringatan Allah kepada umat-Nya saat mereka akan masuk ke tanah perjanjian yang penuh dengan kemuliaan duniawi. Masalahnya adalah benda materi memiliki kuasa untuk membuat kita melupakan Allah. Pemandangan, suara, sentuhan, rasa, dan kemuliaan ciptaan menggoda kita untuk berpikir bahwa dengan memiliki semua itu kita mendapatkan hidup dan membuat kita berpikir bahwa kita memiliki semua yang kita butuhkan karena kita memilikinya. Karena semua itu melemahkan kesadaran kita akan Allah dan rasa lapar kita akan Dia, maka kita terjebak untuk memberikan penyembahan hati kita kepada ciptaan dan bukannya Dia yang menciptakan semuanya. Intinya, kita melupakan Allah yang menciptakan dan mencukupkan kebutuhan kita dengan kemuliaan benda materi, bahkan walau kita terus mengatakan bahwa kita mempercayai-Nya.

Peringatannya bisa dirangkum dalam beberapa kata: Dan apabila engkau sudah makan dan menjadi kenyang, maka berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN Dunia jasmani ini penuh dengan kemuliaan, tetapi pengejaran kemuliaan itu seharusnya tidak boleh menguasai hati saya karena semua itu tidak punya kemampuan apa pun untuk menawarkan kehidupan yang sangat saya butuhkan.

 Kehidupan hanya ditemukan dalam apa yang ditunjukkan oleh kemuliaan fana itu – Allah yang mulia yang adalah Sumber dan Pemberi kehidupan, hidup yang memuaskan dan kekal. Karena Dia adalah Allah yang penuh anugerah, Dia mencurahkan kemuliaan kepada saya sehingga kemuliaan itu menuntun saya kepada-Nya.

Penyembahan korporat didesain untuk membalikkan hati Anda dari bayang-bayang kemuliaan ciptaan kepada kemuliaan sejati yang akan memuaskan hati Anda.