Baca: Yohanes 7:25-36
“Namun lihatlah, Ia berbicara dengan leluasa dan mereka tidak mengatakan apa-apa kepada-Nya. Mungkinkah pemimpin kita benar-benar sudah tahu bahwa Dialah Kristus?” (Yohanes 7:26)

Bacaan Alkitab Setahun: 
Matius 5-6


Mengetahui berbeda dengan mengenal. Karena mengidolakan seseorang, kita bisa mengetahui banyak hal tentang dia. Kita berusaha mencari tahu apa saja tentang orang itu dari buku-buku, dari orang-orang yang mungkin dekat dengannya. Pengetahuan kita tentang dia mungkin sangat luas. Tapi apakah itu bisa disebut mengenal? Belum tentu. Pengenalan dibangun dari sebuah proses kedekatan yang terus-menerus. Tanpa adanya kedekatan atau pengalaman pribadi, kita hanya akan sekadar tahu tentang seseorang tetapi kita sama sekali tidak mengenalnya. 

Inilah yang dialami beberapa orang Yahudi waktu itu. Secara pengetahuan, mereka tahu banyak hal tentang Yesus. Siapa saja keluarganya, di mana Ia tinggal, apa pekerjaan-Nya. Tetapi tentang siapakah Yesus yang sesungguhnya dan dari mana asal-Nya, mereka tidaklah mengenal-Nya (ay. 27). Itu sebabnya ketika Yesus berbicara tentang diri-Nya dan apa tujuan hidup-Nya di dunia ini, orang-orang Yahudi kerap menentang-Nya bahkan menimbulkan sebuah kebencian. Mereka menolak untuk mengakui bahwa Yesus adalah Mesias yang diutus oleh Bapa-Nya. Akibatnya mereka tidak pernah mengenal dan percaya kepada-Nya. 

Allah menghendaki agar kita mengenal-Nya secara pribadi. Pengetahuan kita tentang Alkitab tidaklah menjamin kita benar-benar mengenal-Nya. Pengenalan terbangun dari pengalaman pribadi. Dan ada waktunya di mana Allah akan membawa kita dalam sebuah situasi yang sulit, bukan saja untuk menguji hati kita, tetapi juga akan membawa kita semakin dekat dan mengenal Pribadi-Nya.


PENGENALAN AKAN ALLAH ITU DIBENTUK TIAP-TIAP HARI
MELALUI PROSES KEDEKATAN DAN PENGALAMAN SECARA PRIBADI