Baca: Kisah Pr. Rasul 26:9-18
“Sukar bagimu menendang ke galah rangsang.” (Kis. 26:14 TB)

Bacaan Alkitab Setahun: 
Matius 7-9


Galah rangsang (Gerika: kentron) adalah tongkat besi berujung runcing yang dipakai untuk memaksa hewan besar melakukan hal yang diinginkan tuannya. Menendang galah rangsang adalah melakukan tindakan sia-sia yang hanya menyakiti diri sendiri. 

Sebagai orang Farisi, Saulus menyelidiki Kitab Suci secara mendalam. Itu membuat Saulus melihat dengan jelas dan yakin bahwa Yesus adalah Mesias, Sang Juru Selamat. Tetapi, sebagai orang Farisi, dia harus menolak keyakinan itu. Keyakinannya bahwa Yesus adalah Sang Mesias, dan penolakan terhadap-Nya, membuat Saulus amat gelisah. Dia menekan kegelisahannya dengan menganiaya para pengikut Tuhan (ay. 9-11). Pada titik itulah, Tuhan Yesus menjumpai dia, dan bersabda, “Sukar bagimu menendang ke galah rangsang” (ay. 14b TB). Penyangkalannya terhadap Tuhan adalah “menendang galah rangsang”, tindakan sia-sia yang hanya menyakiti diri sendiri. Mengapa? Karena dia sebenarnya tahu dan yakin bahwa Yesus adalah sungguh Sang Juru Selamat. Menyangkal Tuhan Yesus adalah menyangkal keyakinannya sendiri akan kebenaran. 

Lewat pelbagai cara, Tuhan selalu menolong orang untuk mengenal dan meyakini kebenaran. Tetapi, kadang, orang memilih untuk mengingkari pengenalan dan keyakinannya akan kebenaran, misalnya: mengingkari rasa keterpanggilan untuk melayani Tuhan, bahkan mengingkari Sang Juru Selamat. Sabda Tuhan mengingatkan: Jangan mengingkari keyakinan akan kebenaran yang ditunjukkan Tuhan. Jangan menendang galah rangsang. Itu menyakiti hati kita, juga hati Tuhan.


MENGINGKARI KEYAKINAN AKAN KEBENARAN YANG DITUNJUKKAN TUHAN
ADALAH TINDAKAN SIA-SIA, YANG MELUKAI HATI, DAN MENGGUGAT NURANI