JANJI PEMULIHAN

Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi. Efesus 1:9-10

 

Dalam esainya “On Fairy Stories,” J.R.R Tolkien menulis tentang alasan mengapa orang tertarik pada dongeng. Kisah-kisah seperti itu sering kali berada di ujung yang berlawanan dari konteks emosional dalam kehidupan sehari-hari kita: alih-alih perang, ketidakstabilan finansial, pandemi, dan patah hati, dongeng menawarkan akhir bahagia yang mencerminkan kerinduan hati manusia. Tolkien berpendapat bahwa akar dari kerinduan tersebut adalah keinginan Kristusuntuk memperbaiki dunia—untuk menyatukan segala sesuatu, memulihkan segala sesuatu, dan menjadikan dunia seindah sebelum pemberontakan Adam. Tidakkah Anda rindu Allah memperbaiki semuanya? Tidakkah Anda merindukan akhir yang bahagia?

 

Di seluruh Kitab Suci, dan juga dalam kehidupan kita, terdapat pengingat bahwa kita belum sampai di sana. Kita hidup di dunia yang sudah jatuh, penuh dengan keterasingan, frustrasi, dan perpecahan. Adam pertama berdosa. Kematian serta kekacauan datang setelahnya. Namun Adam kedua datang untuk membatalkan apa yang telah Adam pertama lakukan dan untuk mencapai apa yang tidak dapat dilakukan orang lain. Allah akan memperbaiki semuanya. Faktanya, Dia sudah mulai melakukannya.

 

Sepanjang suratnya kepada gereja-gereja abad pertama, paulus menyadari kesulitan-kesulitan mereka dan tidak pernah meremehkannya; tetapi dia juga selalu mengingatkan para pembacanya bahwa akan ada suatu hari “saat penderitaan berhenti dan kesedihan lenyap,” Dan semua kerinduan kita akan terpuaskan. Dia mendorong mereka untuk terus memerhatikan apa yang paling penting supaya bisa menghadapi tantangan-tantangan yang ada saat ini.

 

Apa yang mereka butuhkan saat itu adalah apa yang kita butuhkan saat ini. Jika Anda hanya fokus pada apa yang Andalihat di hadapan Anda dan tidak membiarkan janji pemulihan Allah memasuki area pandangan Anda, Anda tidak akan mampu menghadapi permasalahan yang Anda hadapi. Masalah akan tumbuh tak terkendali, mendominasi, menguras harapan dan kebahagiaan Anda. Tidak peduli, apakah masalahnya bersifat global, nasional, atau pribadi, strategi terbaik adalah tetap memerhatikan apa yang firman Allah katakan tentang rencana Allah. Akan ada akhir yang bahagia. Akan ada saatnya segala sesuatu dipersatukan di bawah Raja yang sempurna.

 

Apa yang mengganggu Anda hari ini? Gunakan perspektif kekekalan untuk melihat apa yang fana, dengan bantuan RohKudus, dan Anda dapat menemukan keamanan dalam rencana-Nya yang sempurna. Anda belum dapat mengetahui seluruh detail kisah dunia ini, tetapi Anda dapat mengetahui bahwa bagi mereka yang percaya kepada Kristus, adegan terakhirnya adalah akhir yang membahagiakan dan tanpa akhir—dan ini bukanlah kisah dongeng.

 

Refleksi

Bacalah Yesaya 65:17-25 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut

  • Pola pikir apa yang perlu saya ubah?
  • Apa yang perlu dikalibrasi dalam hati saya?
  • Apa yang bisa saya terapkan hari ini?  

 

Bacaan Alkitab Satu Tahun : Yehezkiel 30 - 32 : Yohanes 15

Truth For Life – Alistair Beg