Pembacaan : Mazmur 89

 

Bacaan Alkitab Setahun :

2 Raja -raja 6 - 8

 

 “Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita. Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya” (1 Tes. 5:23-24). Anda dan saya hidup di antara “sudah” dan “belum”. Allah sudah melaksanakan rencana anugerah-Nya. Para nabi sudah bicara. Yesus sudah datang. Dia sudah menderita dan mati. Dia sudah bangkit dalam kemenangan dari kubur. Roh Kudus sudah datang. Firman sudah diberikan. Namun, pekerjaan Allah di dunia belum selesai. Pekerjaan-Nya di hati kita belum selesai. Musuh terakhir masih belum ada di bawah kaki-Nya. Dia masih belum bisa berkata, “Kekasih-Ku, semuanya sudah siap sekarang. Masuklah dalam kerajaan kekal-Ku.” 

Kita berada tepat di tengah proses paling penting di dunia, yang belum selesai – pengudusan. Tidak satu pun dari kita menjadi seperti apa yang anugerah maksudkan. Pertempuran melawan dosa dan godaan masih berlangsung. peperangan memperebutkan kuasa yang akan memerintah hati kita masih berlangsung. Mengatakan bahwa kita memiliki sedikit saja kebenaran dalam diri sendiri adalah sebuah kebohongan besar. Kenyataannya adalah, di antara proses transformasi Allah yang sudah dan belum, kita masih dalam keadaan kacau. Kita masih jatuh dalam godaan. Kita masih memberikan tempat bagi pikiran dan keinginan yang jahat. Kita masih mengatakan apa yang tidak harusnya kita katakan. Sikap kita masih menunjukkan dosa yang masih ada dalam hati kita. Jadi tidak mungkin rasa aman kita ditemukan dalam diri kita. Damai tidak ditemukan dalam kesetiaan kita kepada Allah, tetapi dalam kesetiaan-Nya kepada komitmen anugerah-Nya bagi kita.

Dia tidak pernah menyesali janji-Nya. Dia tidak pernah bosan atau lelah. Dia tidak marah dengan kita lalu berdebat dengan diri-Nya sendiri, berpikir apakah Dia harus meninggalkan kita atau tidak. Dia tidak pernah mengalami hari buruk. Dia tidak pernah menarik komitmen-Nya kepada kita karena Dia selalu mengawasi kita. Dia tidak pernah membuat janji yang tidak akan ditepati-Nya. Kasih-Nya tidak akan lenyap. Dia tidak pernah mengancam akan menarik kasih-Nya dari kita supaya kita menuruti-Nya. Dia tidak pernah mencatat kesalahan kita sehingga bisa menggunakannya untuk melawan kita kalau dibutuhkan.

Dia tidak pernah tidak setia di belakang kita. Dia benar-benar setia. Dan inilah yang penting untuk dimengerti. Kesetiaan-Nya bukan demonstrasi seberapa baik Anda, melainkan pernyataan seberapa kudus, baiknya Dia. Dia tetap setia walau Anda tidak setia.

Pemeliharaan Allah kepada Anda aman karena tidak berdasarkan pada kesetiaan Anda tetapi pada kesetiaan-Nya.