TIDAK ADA TEMPAT YANG IDEAL
Aku akan datang kepadamu, sesudah aku melintasi Makedonia, sebab aku akan melintasi Makedonia. Dan di Korintus mungkin aku akan tinggal beberapa lamanya dengan kamu atau mungkin aku akan tinggal selama musim dingin, sehingga kamu dapat menolong aku untuk melanjutkan perjalananku…Tetapi aku akan tinggal di Efesus sampai hari raya Pentakosta, sebab di sini banyak kesempatan bagiku untuk mengerjakan pekerjaan yang besar dan penting, sekalipun ada banyak penentang. 1 Korintus 16:5-6, 8-9
Ada banyak alasan untuk mengagumi rasul Paulus, namun ada satu alasan yang jarang disebutkan: dia selalu membuat rencana masa depan. Dia orang yang strategis. Dia seperti seorang jenderal yang meneliti peta di markas pertempuran, dan berkata, “Ke mana kita bisa maju selanjutnya? Ke mana kita bisa mengirim pasukan selanjutnya? Kemana kita bisa mencari musuh?” Karena ambisinya yang baik inilah, dia tidak merasa nyaman bila harus diam di satu tempat untuk waktu yang lama.
Inilah yang dapat kita pelajari dari Paulus: tidak ada tempat yang ideal untuk melayani Allah, namun kita selalu dapat melayani Allah di mana pun kita berada. Dia menulis dalam suratnya tentang pelayanan di tempat-tempat yang tersebar luas seperti Efesus, Makedonia, dan Korintus—namun terlepas dari geografinya, dia menyadari bahwa yang seharusnya dia lakukan hanyalah menginjili orang-orang yang tidak percaya dan memberi semangat kepada orang-orang Kristen. Ketika pelayanannya selesai di satu lokasi, dia tahu dia dipanggil untuk terus maju.
Paulus tidak memikirkan kenyamanan atau kemudahan. Dia tidak bercita-cita untuk tinggal di sebuah pondok kecil di Laut Adriatik dalam masa pensiun yang nyaman. Meskipun dia dapat berkata ”banyak kesempatan bagiku untuk mengerjakan pekerjaan yang besar” tetap saja masih terdapat “banyak penentang”. Dia menghadapi tantangan-tantangan yang datang dan menganggapnya sebagai sebuah keistimewaan besar, bukannya sebuah hambatan.
Begitu banyak di antara kita yang dikondisikan untuk percaya bahwa jika kita berada dalam persekutuan dengan Allah dan jika kita benar-benar berada di tempat yang seharusnya, kehidupan akan berjalan lancar. Ini mungkin merupakan gagasan yang umum, tetapi juga tidak Alkitabiah. Apakah kita benar-benar berpikir kita bisa melawan Setan dan tidak menghadapi panah apinya? Apakah kita pikir kita bisa menyerang wilayah musuh dan tidak menghadapi perlawanan? Kita tidak dipanggil untuk menjadi orang-orang yang hidup dengan nyaman dalam komunitas Kristen yang nyaman dan tidak mengalami perlawanan. Adalah mungkin melemahkan kesaksian kita sehingga kita menjadi tidak efektif bagi Kristus, namun hal ini tidak harus terjadi, dan tidak seharusnya demikian.
Kondisi yang Paulus hadapi juga kita hadapi di sekitar kita saat ini: penyembahan berhala, percabulan, rasisme, kefanatikan agama, dan kejahatan lainnya. Anda mempunyai kesempatan di tengah pertentangan, di mana pun Allah menempatkan Anda, untuk melayani kerajaan-Nya. Seperti yang pernah dikatakan sahabat saya Eric Alexander, “Tidak ada tempat yang ideal untuk melayani Allah —kecuali di tempat Dia telah menurunkan Anda!”
Refleksi
Bacalah Roma 15:17-33 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut
Bacaan Alkitab Satu Tahun : Mazmur 66-67: Kisah 23: 16 - 35
Truth For Life – Alistair Beg