KERAJAAN-MU DATANGLAH

Datanglah Kerajaan-Mu. Lukas 11:2

 

Kerajaan Allah sangat berbeda dengan kerajaan dunia mana pun yang pernah ada atau akan ada. Kerajaan-kerajaan di bumi berada di bawah kekuasaan penguasa yang kekuasaannya terbatas dan pasti akan mengalami kemunduran. Namun kerajaan Allah lebih dari sekadar entitas geopolitik atau bagian dari sejarah. Kerajaan-Nya kekal, universal, bersifat pribadi, dan kekuasaan-Nya akan bertahan lama dari generasi ke generasi (Mazmur 145:13).

 

Ingatlah kebenaran ini ketika menaikkan doa, “Datanglah Kerajaan-Mu.” Ketika kita mengikuti teladan Yesus dan berdoa seperti ini, salah satu hal yang kita minta adalah agar kedaulatan Allah semakin ditegakkan dalam hati dan kehidupan kita. Kita berdoa agar mereka yang mengenal Kristus dapat hidup dalam ketaatan yang semakin meningkat dan penuh sukacita kepada pemerintahan-Nya.

 

Ini adalah cara pandang yang sangat berbeda dari cara pandang yang kita lihat sehari-hari. Sebagian besar budaya Barat saat ini memuji pencapaian pribadi dan kemandirian. Kita didorong untuk percaya bahwa kita memegang kendali. Namun ketika kerajaan Allah masuk ke dalam hidup kita—saat kita berdoa agar Yesus mengambil tempat yang selayaknya di takhta hati kita—sebuah revolusi pun terjadi. Kita tidak lagi menjadi budak dosa. Raja Pencipta tinggal dalam hidup kita dan mulai menjadikan kita serupa dengan gambaran Anak-Nya (Roma 8:29). Ketika kita berdoa dengan cara ini, Roh Kudus melayani kita dengan menegakkan pemerintahan Allah yang agung atas setiap dimensi kehidupan kita.

 

Dan itu belum semuanya. Ketika kita berdoa, “Datanglah kerajaan-Mu,” kita juga mengakui bahwa Allah adalah Raja segala bangsa—bahwa Dia berkuasa atas semua waktu. Yesaya menggambarkan Allah yang bersiul agar bangsa-bangsa datang “dari ujung bumi; sesungguhnya mereka akan datang dengan segera, dengan cepat!” (Yesaya 5:26). Raja memanggil bangsa-bangsa seperti kita bersiul memanggil anjing peliharaan kita untuk datang. Ketika Dia bersiul, mereka berlari untuk melakukan perintah-Nya.

 

Jadi, kita tidak perlu panik atau merasa dizalimi oleh perubahan kekuatan duniawi apa pun.

Sebaliknya, kita bisa bersukacita karena Tuhan kita Raja yang berdaulat atas semua ini.

 

Kerajaan-Nya tidak bisa gagal,

Dia memerintah bumi dan langit; 

Kunci maut dan neraka

Diberikan kepada Yesus:

Angkatlah hatimu, 

Angkatlah suaramu!

Bersukacitalah, sekali lagi Aku berkata, bersukacitalah!

- Rejoice, The Lord Is King, Charles Wesley

Refleksi

Bacalah Mazmur 2 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut

  • Pola pikir apa yang perlu saya ubah?
  • Apa yang perlu dikalibrasi dalam hati saya?
  • Apa yang bisa saya terapkan hari ini?  

 

Bacaan Alkitab Satu Tahun :  Yesaya 37 – 38; Markus 9: 30-50

Truth For Life – Alistair Begg