Pembacaan : Yesaya 40: 12 - 31

 

Bacaan Alkitab Setahun:  

Kejadian 10 - 12

 

Teologi terbaik tidak akan membuat hidup Anda bebas dari misteri, jadi ketenangan diperoleh dalam Dia yang memerintah, Dia yang adalah segalanya, dan tahu segala sesuatu.

Suara istri saya, Luella, terdengar gemetar pagi itu. Dia menelepon dan menyuruh saya pulang secepatnya. Luella adalah wanita yang secara emosi stabil. Dia tidak mudah tergoncang. Saya tahu pasti ada sesuatu yang serius yang membuatnya tergoncang. Saya sedang bersama asisten saya, dan jarak dari tempat kami ke rumah saya adalah enam jam perjalanan. Dengan perasaan cemas lalu saya buru–buru pulang.

Nicole, anak perempuan kami pulang terlambat dari tempat kerjanya malam itu, seperti yang dia biasa lakukan sebelum–sebelumnya. Bedanya malam itu ada mobil yang dikemudikan orang mabuk yang tidak punya SIM naik ke trotoar dan menabrak Nicole sampai menghantam tembok. Dia mengalami luka parah, termasuk patah sebelas tulang panggul dan pendarahan dalam yang parah. Ketika akhirnya saya sampai ke rumah sakit dan masuk ke kamar ICU di mana Nicole dirawat, saya mengalami semua yang dialami seorang ayah ketika melihat anaknya luka parah. Saya hancur hati. Saya mendekat ke ranjang Nicole dan berkata, walau tidak tahu apa dia bisa mendengar saya atau tidak, “Ayah di sini, kamu tidak sendirian dan Allah menyertai kamu juga.”

Ketika saya masuk ke kamar ICU itu, seakan seluruh dunia menjadi gelap. Hati saya menangis, “Kenapa, kenapa, kenapa?” Kalau bisa memilih, saya tidak ingin salah satu anak saya mengalami hal itu. Dan kalaupun saya harus memilih salah satu dari anak saya untuk mengalami kecelakaan, saya tidak akan memilih Nicole; dia terlihat sangat rapuh. Dengan segera kami dikuasai misteri dan teologi kami yang mendalam tidak bisa menyingkirkan misteri itu.  Nicole memang pulih tetapi kami harus menjalani empat tahun penuh perjuangan.

Saya berpegang pada pemikiran bahwa hidup kami tidaklah lepas kendali. Berkali–kali kami dihibur dengan pemikiran bahwa Allah tidak terkejut atau takut dengan apa yang terjadi pada Nicole. Anda lihat, Allah tahu segala sesuatu. Dia tidak pernah terkejut. Dia tidak pernah bingung bagaimana caranya mengatasi hal–hal yang tidak terduga. Saya suka apa yang ditulis dalam Daniel 2:22: “Dia tahu apa yang ada di dalam gelap, dan terang ada pada–Nya.”

Allah bersama Anda dalam momen kegelapan karena Dia tidak pernah meninggalkan Anda. Kegelapan Anda bukanlah kegelapan bagi–Nya. Misteri Anda bukanlah misteri bagi–Nya. Keterkejutan Anda bukanlah keterkejutan bagi–Nya. Dia mengerti semua hal yang membuat Anda bingung. Bukan hanya misteri Anda bukan misteri bagi–Nya, tetapi Dia menguasai sepenuhnya apa yang menjadi misteri bagi Anda dan saya.

Ingatlah hari ini bahwa apa yang tampaknya kegelapan bagi Anda, adalah terang di mata–Nya. Dan saat Anda mengingatnya, ingatlah juga, bahwa Dialah definisi tertinggi dari semua yang bijak, baik, benar, pengasih, dan setia. Dia memegang Anda dan misteri Anda di tangan–Nya dan karena Dia melakukannya, Anda bisa menemukan ketenangan bahkan ketika kegelapan telah memasuki hidup Anda.