Baca: Amsal 3:27-35
Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya. (Amsal 3:27)
Bacaan Alkitab Setahun:
Ulangan 8-10
Seorang wanita menangis karena kehilangan ibunya. Beberapa temannya pun mencoba menghiburnya. Tiba-tiba wanita itu berkata, “Saya benar-benar menyesal.” Teman-temannya pun bertanya, “Apa yang membuatmu begitu menyesal?” Wanita itu menjawab, “Saya menyesal karena aku tidak pernah memperhatikan ibu di masa tuanya. Seandainya ibu masih hidup....” Penyesalan yang sudah terlambat, bukan?
Kitab Amsal menasihati kita: “Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya.” Firman Tuhan juga mengingatkan kita bahwa dengan berbuat baik kepada sesama, kita sedang menunjukkan kemurahan hati Allah sehingga mereka memuliakan Dia (Mat. 5:16). Sudahkah hidup kita menjadi berkat hari ini? Ataukah sebaliknya, kita mampu dan memiliki kesempatan untuk berbuat baik, tetapi kita menahan kebaikan dan kita tidak bersedia memberikan kebaikan kepada orang lain?
Di dunia ini tidak sedikit orang yang sesungguhnya tahu untuk melakukan sebuah kebaikan kepada seseorang tetapi tidak melakukannya. Bahkan yang mengejutkan, ada orang-orang yang sengaja menahan hak yang seharusnya diterima oleh orang lain. Periksalah hati kita: adakah seseorang di sekitar kita yang seharusnya menerima hak dari kita namun kita sengaja menahannya? Sadarilah bahwa kita adalah “saluran” yang dipakai Allah untuk menyalurkan kebaikan-Nya, karena itu kiranya kita tidak sedikit pun menahan berkat Allah yang seharusnya menjadi bagian orang lain.
JADI, JIKA SESEORANG TAHU BAGAIMANA IA HARUS BERBUAT BAIK,
TETAPI IA TIDAK MELAKUKANNYA, IA BERDOSA.—Yakobus 4:17