Pembacaan : 1 Petrus 3 : 18 - 22

 

Bacaan Alkitab Setahun :

Ulangan 8 - 10

 

Renungkan – Allah begitu yakin akan kedalaman dan besarnya dosa Anda, ketidakmampuan Anda mengenali kondisi Anda (dan walau Anda mampu, Anda tidak akan mampu untuk membebaskan diri sendiri), karena itulah Dia rela mengatur kekuatan alam dan dengan seksama mengendalikan kejadian dalam sejarah manusia sehingga pada suatu titik, Yesus akan datang untuk menjalani hidup yang Anda tidak bisa hidupi, mengalami kematian yang harusnya Anda alami, dan bangkit lagi, menaklukkan maut. 

 

Mengapa Allah melakukan pengorbanan sampai sejauh ini? Hanya satu jawaban bagi pertanyaan itu. Allah Bapa merencanakannya, Allah Anak rela melakukannya, dan Allah Roh Kudus mengerjakan karya-Nya di dalam hati Anda dan saya karena tidak ada jalan lain.

 

Dosa adalah masalah utama manusia. Tidak ada satu manusia pun yang bisa lolos dari dosa. Dosa memisahkan Anda dari Allah, yang untuk-Nya Anda diciptakan. Dosa merusak seluruh keberadaan Anda. Dosa membuat Anda tidak mungkin mencapai tujuan Allah menciptakan Anda dan melakukan apa yang menjadi desain Anda. Dosa mengambil kepuasan dan damai dalam hati Anda dan membuat Anda berkonflik dengan sesama. Dosa membuat Anda buta, lemah, fokus pada diri sendiri, dan pemberontak. 

 

Dosa membuat kita semua menjadi orang bodoh, dan pada akhirnya membawa kita pada kematian. Dosa adalah bencana besar, yang tidak bisa disembuhkan. Anda bisa lari dari situasi tertentu, Anda bisa lepas dari sebuah hubungan, dan Anda bisa pindah ke lokasi lain dan memilih untuk tidak kembali. Namun, Anda dan saya tidak punya kemampuan apa pun untuk lepas dari genggaman dosa. Ini adalah genggaman paling kuat yang mencengkram hati setiap orang yang pernah hidup.

 

Ada beberapa perikop yang menggambarkan jahatnya dosa dan apa yang dilakukannya pada manusia yang diciptakan dalam gambar dan rupa Allah, tetapi gambaran terbaik bisa kita temukan di Kejadian 6:5-6: “Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.” Perhatikan dua hal dari perikop ini. Pertama, dampak dosa itu dalam, sangat dalam. 

 

Dosa bukan hanya tentang perilaku salah. Dosa adalah tentang keadaan hati. Itu sebabnya Anda tidak bisa membebaskan diri dari dosa. Kedua, dampak dosa terhadap Anda dan saya sangat besar. Perhatikan frasa “kecenderungan hatinya” diikuti oleh “ selalu membuahkan kejahatan semata-mata”.

 

Namun, perikop itu menceritakan lebih banyak. Allah tidak puas meninggalkan kita dalam dosa. Penyakit yang merusak hati setiap manusia ini menghasilkan duka dalam hati-Nya. Namun, duka-Nya bukanlah duka karena kesal atau duka karena marah; itu adalah duka karena anugerah. Kata-kata dalam Kejadian 6:8 – “Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN” – memberitahu kita bahwa Kejadian 6 bukanlah akhirnya. Allah tidak hanya menghukum dosa; Dia membangkitkan satu bangsa di mana Anak-Nya akan hidup dan mati untuk membebaskan kita dari dosa. Salib Anak-Nya berdiri sebagai pengingat terakhir betapa kita membutuhkan anugerah yang dilambangkan oleh salib itu. 

 

Apakah Anda butuh hal lain selain salib Yesus Kristus yang kejam untuk meyakinkan Anda betapa dalamnya kebutuhan Anda akan anugerah?