Pernikahan

 

Pembacaan : Amsal 2 

Bacaan Alkitab Setahun : Yehezkiel 14-16

 

Supaya engkau terlepas dari perempuan jalang, dari perempuan yang asing, yang licin perkataannya, yang meninggalkan teman hidup masa mudanya dan melupakan perjanjian Allahnya. (Amsal 2:16–17)

 

PERJANJIAN. Perzinahan itu dosa serius karena melanggar perjanjian. Pernikahan adalah ikatan hukum yang diresmikan dengan janji. Pernikahan tidak lebih dari sebuah klaim cinta masa kini sebagai janji cinta masa depan. Janji pernikahan membuat Anda tetap bersama meskipun ada pasang surut dan perubahan yang akan mengakhiri hubungan normal. Tanpa sebuah perjanjian yang menyatukan, Anda akan terputus dari kekayaan cinta yang berkomitmen seumur hidup yang bertahan dalam susah dan senang.

 

Ada dua jenis hubungan yang dapat diidentifikasi: hubungan egois dan hubungan berdasarkan perjanjian. Dalam hubungan egois, setiap orang berfokus pada kepuasan pribadi dan mengatakan, "Aku akan tetap bersamamu selama kamu memuaskan saya." Artinya, yang lebih penting adalah kepuasan diri sendiri. Namun, ada juga hubungan berdasarkan perjanjian. Dalam jenis hubungan ini, setiap pihak berkomitmen untuk saling mendukung. Misalnya, mereka mengatakan, "Aku akan selalu ada untukmu." Ini mirip dengan hubungan yang Yesus miliki dengan kita, di mana cinta-Nya kepada kita tidak tergantung pada seberapa indah atau memuaskan kita, tetapi bertujuan untuk membuat kita menjadi lebih baik. (Efesus 5:25-27).

Orang bijak mengerti bahwa kebahagiaan dan pemenuhan dalam hubungan tidak selalu didapat dengan mencarinya langsung. Sebaliknya, hal ini sering muncul sebagai hasil dari menjalankan janji dan melayani satu sama lain dengan penuh pengorbanan. 

 

Bagaimana perjanjian yang dijalin dalam janji pernikahan bisa memberikan hak istimewa untuk melayani dan berkorban demi kebahagiaan bersama, daripada hanya fokus pada kepuasan diri sendiri ?

 

Doa: Ya Tuhan, Engkau tidak tertarik oleh keindahan fisik kami, tetapi Engkau telah membuat perjanjian kekal dengan kami. Engkau datang dan mengorbankan diri-Mu, membuat kami menjadi milik-Mu, dan sekarang dengan sabar Engkau membentuk kami menyerupai diri-Mu. Perjanjian kasih-Mu adalah sumber kehidupanku! Ajarilah aku untuk menerapkan kasih dari perjanjian ini dalam hubungan keluarga dan persahabatan. Amin."