Pembacaan : Amsal 29 

Bacaan Alkitab Setahun : Yehezkiel 10-13 

 

Orang bodoh adalah kekejian bagi orang benar, orang yang jujur jalannya adalah kekejian bagi orang fasik. (Amsal 29:27)

 

INTOLERANSI. Ada dua hal yang terlihat bertentangan dalam masyarakat kita terkait intoleransi. Pertama, ada kecenderungan untuk tidak menerima klaim kebenaran yang mutlak. Kedua, ada fanatisme di mana sekelompok orang merasa pandangan mereka adalah satu-satunya yang benar dan pandangan lain harus dihilangkan. Kedua hal ini saling berhubungan. Pandangan yang relatif sebenarnya dapat memperkuat fanatisme. Jika kita tidak memiliki standar yang jelas untuk memilah intuisi kita, apa pun yang kita rasakan dalam diri kita dianggap sebagai kebenaran absolut. Ini bisa terjadi karena kita merasa yakin dengan apa yang kita rasakan paling dalam. Contoh dalam Amsal 29:27  menyatakan bahwa baik orang yang baik maupun yang buruk bisa menjadi tidak toleran. Orang baik bisa menjadi kasar atau merendahkan orang lain karena merasa benar dengan keyakinan mereka. Orang buruk, meskipun mengklaim bahwa mereka amoral atau tidak terikat pada norma, bisa membenci mereka yang merasa yakin dengan pandangan mereka. Ini adalah ironi, karena mereka sebenarnya memiliki pandangan yang mereka anggap benar, yaitu bahwa tidak ada kebenaran mutlak. Apa solusinya?

 

Injil mengajarkan bahwa kita adalah orang-orang berdosa yang terhilang dan diselamatkan hanya oleh kasih karunia, ini mencegah pandangan bahwa ada standar yang relatif tentang benar dan salah. Injil memberi tahu kita bahwa kita adalah orang berdosa, tetapi  kita diselamatkan oleh kasih karunia dan bukan usaha kita. Injil pada dasarnya membuat kita rendah hati. Kita tidak boleh merasa lebih baik dari siapa pun. Injil membantu kita menghindari pandangan berlebihan tentang diri sendiri atau menjadi terlalu fanatik. 

 

Apakah Anda melihat tanda-tanda pembenaran diri dalam diri Anda? Apa yang memunculkan atau menggoda Anda untuk itu? Bagaimana seharusnya Anda mengatasinya? 

 

Doa: Ya Tuhan, dalam tatanan budaya kami, perbuatan tidak toleran dianggap sebagai kesalahan serius. Namun demikian, tindakan membenarkan diri sendiri dan upaya menuju kesucian sangat ditekankan. Kitab Injil telah mengajarkan bahwa kedua sikap ini tidak sejalan. Kami tidak dapat menerima tindakan yang melanggar nilai-nilai, namun kami juga tidak boleh menghadapinya dengan rasa superioritas. Bantu lah kami memunculkan generasi orang Kristen yang hidup dalam kebenaran. Semua ini kami doakan, amin.