Pembacaan :    1 Timotius  1:12–17

Bacaan Alkitab Setahun:  Kejadian 16 - 18

 

Perhatikanlah bagaimana Allah melibatkan orang-orang dalam Alkitab, dan ingatlah bahwa Dia benar-benar tidak memperlakukan kita sebagaimana selayaknya dosa kita (Mazmur 103:10). Dia tidak mengejar kita untuk membuat kita membayar semua dosa dan kesalahan kita. Dia ingin kita berpaling kepada-Nya dan  diperdamaikan dengan Dia (2 Korintus 5:20-21). Dia tidak membawa orang mendekat kepada-Nya dengan tujuan membuat hidupnya lebih mudah. Dia membangun hubungan dengan mereka, supaya hidup mereka mempermuliakan namaNya dalam segala keadaan apapun. 

 

Rasul Paulus dipilih sendiri oleh Yesus untuk melihat tubuh kebangkitan-Nya; dia dipakai Allah untuk menyebarkan Injil ke seluruh dunia yang dikenal pada saat itu; dan di mana pun dia berkhotbah, gereja dibangun. Lalu mengapa dia terus mengingatkan kita akan kegagalannya—bahwa dia adalah penghujat, penganiaya orang  Kristen, dan musuh Yesus (1 Timotius 1:12-17)? Dia tidak melakukan ini hanya sekali; dia sering kali dan secara terbuka menyatakan kegagalannya (Kisah Para Rasul 22:3–5; 1 Korintus 15:9; Galatia 1:13; Filipi 3:6). Paulus memiliki dua alasan mengapa dia melakukan hal ini: untuk memuliakan Allah dan memberi harapan kepada orang lain. Pesannya adalah, “Jika Yesus dapat melakukan ini untuk saya, orang yang paling berdosa—orang munafik yang mementingkan diri sendiri, pembunuh, dan agamawi—maka pastilah Dia dapat melakukan hal yang sama. untuk kamu!" Pengakuan Paulus ini menginspirasikan tentang harapan.

William P. Smith