Pembacaan : Keluaran 15: 1 - 18

 

Bacaan Alkitab Setahun :

Mazmur 60 - 66

 

 

Saya sudah mengatakannya berkali-kali dan saya akan mengatakannya lebih dari sekali lagi dalam renungan ini – masalah kita bukanlah kelemahan kita; anugerah Allah cukup untuk itu. Masalah kita adalah delusi kekuatan yang membuat kita tidak mencari anugerah yang menguatkan kita dalam kelemahan kita. Kita tidak suka menjadi lemah. Kita tidak suka melihat diri kita seperti itu dan kita tidak ingin orang lain melihat kita seperti itu. Jadi kita bersikap seakan kita tahu apa yang kita tidak tahu dan kita tidak menanyakan sesuatu yang harusnya kita tanyakan. Kita bersikap seakan kita bisa mengatasi segala sesuatu yang tidak bisa kita atasi dan kita tidak meminta bantuan yang ada. Kita bersikap seakan kita sudah menaklukkan sesuatu yang belum kita taklukkan, dan memenangkan peperangan yang belum kita menangkan. Itu semua adalah upaya untuk meninggikan independensi kita.

Namun, kita tidaklah independen. Tidak satu pun dari kita independen. Kita tidak diciptakan untuk menjadi independen. Kita diciptakan untuk bergantung pada Dia yang menciptakan kita dan kita diciptakan ulang dalam Yesus Kristus untuk bergantung pada anugerah-Nya. Allah tidak menilai Anda dengan standar kekuatan independen. Allah tidak mengharapkan apa yang tidak Anda punya. Dia tahu siapa Anda. Dia tidak pernah terkejut atau kecewa dengan kelemahan Anda. Dia menjangkau Anda dengan anugerah karena Anda lemah dan tidak ada harapan dalam hidup dan kematian tanpa Dia. Orang yang terkejut atau kecewa dengan kelemahan Anda adalah Anda sendiri. Itu mengganggu Anda. Itu membuat Anda malu. Itu membuat Anda ingin bersembunyi dan menutup diri. Itu membuat Anda berpura-pura di depan orang dan menipu diri Anda saat sendirian. Kelemahan Anda akan membuat Anda gila kecuali Anda mengerti Injil Yesus.

Apa pesannya? Ini adalah kisah tentang Juru Selamat yang kuat dan mampu yang mencurahkan anugerah-Nya yang luar biasa kepada mereka yang lemah dan tidak mampu. Dia mengkonfrontasi Anda dengan kelemahan Anda dan sehingga Anda berlari kepada-Nya meminta kekuatan. Dia memanggil Anda kepada gunung yang terlalu besar untuk Anda daki sehingga dalam ketidakmampuan Anda, Anda akan mencari-Nya. Dia memimpin Anda untuk merasakan kegagalan sehingga Anda akan menemukan harapan Anda dalam Dia. Dia bekerja untuk membuktikan kepada Anda betapa lemahnya Anda sehingga Anda akan dengan senang hati menerima undangan-Nya untuk menerima anugerah yang memampukan. Mungkin bukanlah hal buruk untuk mengalami jalan buntu jika di akhir jalan buntu itu Anda menemukan Juru Selamat yang kuat dan mau membantu Anda.

Jadi jangan takut berseru dalam kelemahan, karena ketika Anda mengakui kelemahan Anda, Anda sedang mengajar hati Anda untuk menghargai dan mensyukuri anugerah yang bisa membuat Anda kuat. Ketika Anda dikonfrontasi dengan kelemahan Anda, maka pilihannya cuma dua: Anda akan berusaha meyakinkan diri sendiri bahwa Anda kuat atau Anda akan berlari kepada Dia yang memiliki kekuatan.

 

Kelemahan adalah jendela kepada kekuatan. Mengakui ketidakmampuan Anda menghasilkan rasa lapar akan kuasa yang hanya bisa ditemukan dalam Yesus.