Pembacaan : Amsal 10; Amsal 12
Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 60 -66
Lidah orang benar seperti perak pilihan, tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya… Bibir orang benar tahu akan hal yang menyenangkan, tetapi mulut orang fasik hanya tahu tipu muslihat… Ada orang yang lancang mulutnya seperti tikaman pedang, tetapi lidah orang bijak mendatangkan kesembuhan. (Amsal 10:20,32, 12:18)
PERKATAAN YANG TEPAT. Amsal 12:18 memperingatkan bahwa kata-kata kita harus dipilih (dibuat dengan baik), tidak sembrono (tidak asal dan impulsif). Amsal 10:32 mengarahkan agar kita tahu apa yang disukai, apa yang menarik dan membujuk, dalam kata-kata kita. Tentu saja, karena kata-kata kita harus jujur, kata-kata itu bisa menyengat, dan kita mungkin tergerak untuk mengonfrontasi seorang teman karena kasih (Amsal 27:6). Jadi menemukan kata-kata yang menyenangkan tidak berarti bahwa Anda tidak pernah mengatakan apa pun untuk membuat orang tidak bahagia. Sebaliknya, itu berarti kita harus menyesuaikan kata-kata kita dengan keadaan, kapasitas, kepekaan, temperamen, dan budaya pendengar sehingga kata-kata itu persuasif, mengharukan, dan semenarik mungkin.
Kebenaran tidak selalu memiliki dampak yang besar atau dapat diterima secara umum jika tidak disesuaikan dengan konteks dan tugas yang sedang dihadapi. Meskipun seseorang dapat mengklaim bahwa mereka hanya mengatakan kebenaran, itu tidak menjamin bahwa orang lain akan mempercayainya. Jika seseorang benar-benar peduli dengan kebenaran, maka mereka harus mempertimbangkan cara untuk menyampaikannya dengan efektif kepada orang lain sehingga orang-orang dapat mempercayainya. Konteks, kesempatan, dan tugas yang dihadapi akan memainkan peran penting dalam bagaimana kebenaran diterima dan dipahami oleh orang lain.
Apakah Anda berhati-hati dengan kata-kata Anda atau apakah Anda impulsif, berbicara tanpa banyak berpikir?
Doa: Bapa, kata-kataku sering setengah matang, kurang dipikirkan. Aku bukan nabi, tetapi bisakah Engkau memurnikan kata-kataku sehingga jauh lebih menarik dan persuasif bagi pendengar? Aku meminta itu bukan untuk kehormatanku tetapi untuk kehormatan-Mu. Amin.