Pembacaan : Amsal 15
Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 52 - 59
Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah. (Amsal 15:1)
PERKATAAN YANG LEMBUT. Ketika Amsal berbicara tentang kata-kata yang baik, maksudnya adalah motif ucapan kita. Ketika berbicara tentang kata-kata lembut, maksudnya adalah bentuk ucapan, nada dan sikapnya. Bersikap lembut bukan berarti setuju tetapi berarti bersikap hormat dan ramah. Bahkan dalam konfrontasi yang penuh amarah maka kita dipanggil untuk berbicara dengan lembut, bukan menjawab dengan kata-kata yang kasar dan keras. Berbicara dengan lembut pada saat-saat seperti itu sulit, paling tidak karena takut terlihat lemah. Seperti Rehabeam, yang takut terlihat lemah, memberikan jawaban keras yang justru menghancurkan kerajaannya (1 Raja-raja 12:1–16).
Jika Anda tidak mengutuk kembali ketika dikutuk (Roma 12:14), itu akan melucuti dan menurunkan argumen. Jika Anda merespons dengan lembut, ada kemungkinan pendengar yang marah akan berkata, "Saya tidak ingin mendengar ini, tetapi sangat jelas orang ini peduli." Ironisnya, ucapan lembut pada akhirnya lebih persuasif daripada berargumen. Kata-kata kasar atau menyerang secara verbal terhadap orang lain tidak akan mengubah pandangan mereka atau membantu menyebarkan kebenaran. Meskipun kata-kata kasar mungkin mempengaruhi orang-orang yang sudah setuju dengan Anda, pendekatan yang lebih baik adalah teladanilah Dia yang tidak membalas dengan cacian ketika dia sendiri dihina atau dilecehkan. (1 Petrus: 2:23)
Kapan terakhir kali Anda melihat seseorang meredakan situasi marah dengan perkataan yang lembut?
Doa: Tuhan Yesus, Engkau lemah lembut (Matius 21:5) tapi mengusir para penukar uang dari bait suci (Matius 21:12). Tuhan, jadikan aku serupa dengan Engkau, jadikan aku seperti diri-Mu —tegas tapi tidak menonjolkan diri. Amin.