Pembacaan : Kejadian  3: 14 - 19

 

Bacaan Alkitab Setahun :

Ezra 10

 

Ini adalah pertanyaan yang bagus untuk ditanyakan pada diri sendiri, pertanyaan yang tidak perlu dijawab dengan cepat. Seberapa serius Anda memandang dosa yang menjadi alasan pengorbanan paling mahal yang pernah ada?


Perhatikan keseriusan Tuhan, seperti yang digambarkan pada kita dalam drama di taman Eden. Renungkan kisah ini baik-baik:

 

Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: “Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu. Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” Firman-Nya kepada perempuan itu: “Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu.” Lalu firman-Nya kepada manusia itu: “Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."(Kej. 3:14-19) 

 

Tuhan menganggap dosa begitu serius sehingga dia melakukan dua hal ketika pelanggaran pertama terjadi – Dia segera menjatuhkan hukuman dan Dia segera menjalankan rencana penyelamatan dan penebusan-Nya. Keduanya menunjukkan keseriusan Tuhan tentang apa yang terlalu mudah kita tolak atau minimalkan. 

Anugerah Allah adalah anugerah yang aktif, menyelamatkan, mengubahkan. Anda mensyukurinya dengan menganggap serius kebutuhan Anda sama seperti Tuhan menganggapnya serius.