Pembacaan :  Mazmur 24

Bacaan Alkitab Setahun :   Yesaya 27-31

 

 

Penyembahan berhala selalu berakar pada diri sendiri. Di satu sisi, penyembahan berhala adalah cara orang berdosa melihat ke luar diri mereka sendiri untuk menemukan keselamatan. Keselamatan adalah penyelamatan dari kesulitan dan jalan menuju kesempurnaan. Kita mengharapkan penerimaan, kenyamanan, kontrol, kekuasaan, kesuksesan, atau sesuatu yang lain akan membuat hidup kita baik-baik saja. Berhala kita mungkin adalah fokus dan bergantung pada orang lain. Meskipun berhala kita mungkin membutuhkan orang lain, penyembahan berhala adalah strategi untuk menguntungkan diri sendiri. Jadi, misalnya, saya ingin menyenangkan orang lain supaya saya merasa lebih baik tentang diri sendiri. Membuat orang lain bahagia hanyalah sarana untuk mencapai tujuan, bukan tujuan itu sendiri. Sebagai strategi untuk memuaskan diri sendiri, itu pada dasarnya egois.

Tapi lebih dari keegoisan, pada akarnya, penyembahan berhala adalah cara kita menjadi Allah. Ketika kita menolak untuk menyembah Allah yang benar dan memilih untuk membangun hidup kita berpusat pada sesuatu atau orang lain, kita meninggikan diri kita di atas Allah. Sebagai penyembah berhala, kita pada dasarnya mengamati alam semesta, termasuk Allah, dan memutuskan apa yang terbaik untuk kita. Allah menciptakan segala sesuatu untuk menyembah dan mengabdi kepada-Nya, tetapi sebagai penyembah berhala kita menjadi Allah dengan merancang strategi untuk membuat dunia melayani kita. Namun, bahkan upaya kita untuk melepaskan diri dari Allah menunjukkan ekspresi penyembahan. Ini karena kita diciptakan untuk penyembahan, dan bahkan dalam pemberontakan melawan Allah kita tidak bisa berhenti menyembah; kita hanya menemukan cara "menyembah" untuk melayani diri kita sendiri.

 

 

 

 

Winston T. Smith