Pembacaan : Amsal 25
Bacaan Alkitab Setahun : Yesaya 27 - 31
Dengan kesabaran seorang penguasa dapat diyakinkan dan lidah lembut mematahkan tulang. (Amsal 25:15)
KEGIGIHAN YANG LEMBUT. Jawaban yang lemah lembut memiliki kekuatan yang luar biasa dalam meredakan permusuhan dengan cepat. Namun, hal ini tidak berarti kita harus berbicara dengan penuh rayuan atau menyerah pada tekanan intimidasi. Sebaliknya, kita dapat belajar dari metafora "mematahkan tulang" yang mengajarkan pentingnya menggunakan kata-kata yang lembut dan penuh pengertian untuk mengatasi penolakan yang keras terhadap ide-ide kita. Dengan berbicara dengan lemah lembut, kita tetap dapat menghadapi perbedaan pendapat dengan cara yang santun, sabar, dan terhormat. Ini bukan tentang menyerah atau tunduk pada tekanan, tetapi tentang menghadapi konflik dengan kebijaksanaan dan empati. Bahkan dalam perdebatan yang sengit, tutur kata yang lemah lembut dapat membuka ruang untuk dialog yang lebih konstruktif, di mana setiap pihak dapat lebih terbuka untuk mempertimbangkan perspektif yang berbeda.
Wawasan ini sejalan dengan nasihat Perjanjian Baru, yaitu untuk selalu mengampuni seseorang, tidak peduli seberapa besar perlawanannya atau betapa bersalahnya mereka terhadap kita. Ketika kita memaafkan tanpa syarat dari hati kita, kita mampu menghentikan penghinaan dan kemarahan yang seringkali muncul saat kita bertengkar dengan orang lain. (Amsal 18:3). Kita mungkin memiliki sifat temperamen yang berbeda, ada yang cenderung berani dan penuh ketegasan, ada pula yang lebih lembut, tenang, dan terhormat. Namun, kita dapat belajar menjadi kombinasi keduanya. Orang bijak mengikuti jalan yang selalu menunjukkan keberanian tanpa kekerasan, kerendahan hati tanpa keraguan, dan senantiasa menyampaikan kebenaran dengan penuh kasih sayang. Dengan demikian, kita bisa membangun kedekatan dan menghindari konflik yang tidak perlu.
Apakah Anda memiliki kecenderungan untuk menunjukkan ketegasan dan kegigihan dalam tindakakan Anda? Atau Anda lebih condong kepada sikap yang lebih lembut dan menghormati orang lain? Bagaimana Anda bisa menggabungkannya?
Doa: Tuhan Yesus, Engkau menggabungkan sifat rendah hati dan kemuliaan dengan cara yang tak tertandingi. Melalui Injil, menyadarkan bahwa kami adalah manusia yang lemah namun Engkau juga mengangkat kami sebagai anak Raja. Bimbinglah kami untuk meneladani sifat-Mu yang lembut, namun tetap gigih dalam memegang teguh kebenaran. Amin.