Pembacaan :   1 Petrus 1:3–12

Bacaan Alkitab Setahun:  1 Samuel 17-18

 

 

 

Allah memerintah alam semesta dengan cara yang berlawanan dengan intuisi. Ada suatu jalan menuju sukacita yang mungkin mengejutkan Anda—menghadapi penderitaan, merengkuhnya alih-alih berusaha menghindarinya. Berhenti dengan apa yang Anda lakukan dan dengan jujur ​​berkata kepada Allah, “Aku merasa sendirian sekarang. Aku lelah. Aku bosan. Aku terluka. Aku khawatir dan stres. Tapi aku tahu Engkau bersamaku. Aku tahu Engkau adalah perlindungan sejatiku. Tolonglah aku!”

Penyembahan dalam Alkitab mengungkapkan dua hal kepada Allah: rasa sakit kita dan kesenangan kita. Sebagai contoh, beberapa mazmur dengan jujur menceritakan penderitaan: “Ya Allah, aku menderita. Bebaskan aku dari penderitaan dan dosaku.” Mazmur lainnya menceritakan rasa senangnya secara jujur: “Ya Allah, Engkau baik. Aku berterima kasih, menyembah-Mu, dan memuja-Mu."

Dalam 1 Petrus 1, penderitaan adalah konteks di mana Anda mengalami “sukacita tak terkatakan dan penuh kemuliaan” (1 Petrus 1:8 NASB). Dalam Yakobus 1, pencobaan adalahkonteks dimana kita menemukan tujuan, daya tahan, makna, dan sukacita. Dalam Roma 5:3, kita “bermegah juga dalam kesengsaraan.” Di tengah duka, derita, kesengsaraan, dan rasa sakit kita mengetahui bahwa “kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita melalui Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita” (Roma 5:5 NASB). Menjalani penderitaan dengan mata terbuka akan membuka pintu untuk mengenal kasih Allah.

 

 

David Powlison