Baca: Bilangan 27:1-11
"Perkataan anak-anak perempuan Zelafehad itu benar; memang engkau harus memberikan tanah milik pusaka kepadanya di tengah-tengah saudara-saudara ayahnya; engkau harus memindahkan kepadanya hak atas milik pusaka ayahnya.” (Bilangan 27:7)

Bacaan Alkitab Setahun: 
Mazmur 67-71


Ketika menghadapi sebuah masalah besar, berapa kali kita kerap berpikir bahwa masalah itu tidak akan pernah ada jalan keluarnya? Kita merasa sedang berdiri di tepi laut Teberau dan berbagai masalah sedang mengepung diri kita. Berdiri dalam situasi seperti itu membuat kita merasa tidak ada lagi harapan untuk bisa keluar dari masalah itu. 

Zelafehad dan keturunannya tidak mendapatkan bagian atas warisan tanah karena tidak ada lagi keturunan laki-laki di tengah keluarga mereka. Sesungguhnya tidak ada hak bagi anak-anak Zelafehad untuk menuntut dan hak warisannya akan jatuh ke tangan orang lain. Tapi anak-anak Zelafehad tidak menyerah, mereka percaya bahwa Allah akan memperhatikan haknya. Dengan keberanian luar biasa, mereka mempertanyakan hak warisannya langsung kepada Musa. Ternyata Allah membenarkan tuntutan anak-anak Zelafehad itu. Bahkan Allah memberi perintah yang berlaku turun-temurun, yaitu bahwa jika sebuah keluarga tidak memiliki anak laki-laki, hak waris akan diberikan kepada anak perempuan (ay. 6-8). 

Pembenaran yang dinyatakan Allah kepada keturunan Zelafehad menunjukkan bahwa Allah memang peduli terhadap mereka yang kurang beruntung. Mungkin kita merasa tidak beruntung karena kita tidak mampu lagi melihat adanya jalan keluar atas masalah yang kita alami. Mari mengingat bahwa tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah. Ia selalu peduli kepada orang-orang yang tidak beruntung seperti kita. Tangan-Nya terbuka untuk mendengar setiap keluhan kita dan Ia memberikan jalan keluar kepada mereka yang mencari pertolongan kepada-Nya.

 

DI SAAT KITA MELIHAT SEMUA PINTU TERTUTUP,
ALLAH SANGGUP MEMBUAT PINTU YANG BARU UNTUK KITA