Baca: Matius 25:31-46
“… ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.” (Matius 25:36)

Bacaan Alkitab Setahun: 
Mazmur 60-66


Fyodor Dostoyevsky menjalani empat tahun kerja paksa di kamp penjara Omsk, Siberia, setelah vonis hukuman mati atas dirinya dibatalkan. Di kamp itu, ia justru mengalami perjumpaan dengan Kristus berkat interaksinya dengan orang-orang percaya di sana. Melalui surat kepada A.F. Blagonravov, Dostoyevsky menyampaikan hasrat hatinya untuk mengasihi apa yang mereka kasihi dan memercayai apa yang mereka percayai. 

Hasrat hati Dostoyevsky kadang kala mewakili kerinduan, yang tak terungkapkan lewat kata-kata, dari banyak narapidana yang menjadi penghuni Lembaga Pemasyarakatan (LP). Kerinduan inilah yang ditangkap oleh Yesus. Dia memandang penting keberadaan para pengikut-Nya untuk membawa orang-orang ini supaya dapat merasakan kasih dan kehidupan sejati, yang hanya ada dalam diri-Nya. 

Pelayanan di LP dapat dianggap sebagai peluang emas. Kunjungan ke sana (ay. 36) akan mendatangkan berkat ganda, baik bagi orang lain maupun diri sendiri, seperti yang pernah disampaikan oleh Yesus kepada para murid-Nya. Selain dapat membawa orang untuk lebih mengenal Yesus, pelayanan ini pun menjadikan Kerajaan Surga sebagai bagian dari hidup para pembawa Kabar Baik (ay. 34). 

Membawa orang-orang yang berada di bui mengenal Kristus secara lebih mendalam adalah kesempatan berharga. Ia berpeluang membawa mereka untuk memiliki keyakinan seperti Dostoyevsky: tidak ada yang lebih indah, lebih agung, lebih simpatik, lebih bijaksana, atau lebih sempurna dari Kristus.


PELUANG EMAS KADANG KALA BERBICARA TENTANG KESEMPATAN
UNTUK MEMBAWA SESEORANG PADA KRISTUS