Baca: 3 Yohanes 1:5-12
Saudaraku yang terkasih, janganlah meniru yang jahat, melainkan yang baik. Siapa yang berbuat baik, ia berasal dari Allah, tetapi siapa yang berbuat jahat, ia tidak pernah melihat Allah. (3 Yohanes 1:11)
Bacaan Alkitab Setahun:
2 Raja-raja 14-15
Ada banyak orang berkata bahwa zaman ini sudah terbalik. Apa yang baik dikatakan jahat. Orang pun tak lagi segan berbuat jahat atau merugikan sesamanya. Para remaja yang tertangkap melakukan kejahatan atau merugikan orang lain, terkadang dengan mudahnya berkata, “Saya hanya meniru apa yang saya lihat di televisi atau video.” Sungguh miris! Sebagai anak Tuhan, hendaknya kita waspada supaya tidak meniru perbuatan anak-anak dunia yang mendukakan hati Tuhan.
Ungkapan “meniru yang jahat” dalam nas hari ini dalam bahasa Yunani berarti menduplikasi sifat alamiah yang jahat, atau melakukan hal-hal yang merugikan, merusak dan memalukan. Berdasarkan pengertian ini, kita memahami bahwa seharusnya orang percaya menjaga hidupnya dari segala macam perbuatan yang merugikan, merusak, dan memalukan. Sebagai gantinya, kita belajar melakukan hal-hal yang baik, membangun, menguntungkan, terhormat, menjadi berkat dan memuliakan nama Tuhan. Hal-hal tersebut yang tak dapat kita upayakan dengan kekuatan sendiri, tetapi hanya oleh pertolongan Roh Kudus yang bekerja terus-menerus dalam hati dan seluruh aspek kehidupan kita. Ya, mustahil tanpa pertolongan Roh Kudus, sifat alamiah kita yang dipengaruhi oleh dosa dapat berubah.
Apakah kita masih gemar melakukan hal-hal yang merugikan, merusak dan memalukan? Sekiranya masih, ini waktu yang tepat untuk berhenti sebelum terlambat dan berbuah penyesalan. Minta Roh Kudus mengubah hidup kita supya kita mampu melakukan hal-hal yang baik, sehingga nama Tuhan dimuliakan melalui hidup kita.
MELAKUKAN KEJAHATAN DAN KEBAIKAN SAMA-SAMA MENGANDUNG KONSEKUENSI.
MANA YANG KITA PILIH?