Pembacaan : Amsal 22

Bacaan Alkitab Satu Tahun : Matius 13-14

 

Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu. (Amsal 22:6) 

 

HASIL. Beberapa orang berpendapat bahwa untuk membimbing anak-anak sesuai dengan "jalan yang patut baginya," kita harus menghormati individualitas mereka dan membantu mereka menemukan jalannya sendiri. Penafsir lain menganggap bahwa "jalan yang patut baginya" adalah jalan yang benar atau standar yang harus diikuti oleh semua anak. Ini berarti bahwa ada norma atau nilai-nilai tertentu yang harus diajarkan kepada semua anak, dan mereka harus mengikuti pedoman ini dalam hidup mereka. Penafsiran yang berbeda dalam pemahaman ini mungkin disengaja karena pendidikan anak adalah topik yang kompleks dan terkadang kontroversial. Pernyataan tersebut juga menyebutkan bahwa beberapa anak menerima pendidikan orang tua mereka ketika mereka sudah dewasa, sementara yang lainnya tidak. Ini mengacu pada kenyataan bahwa beberapa anak mengikuti nasihat dan pengajaran orang tua mereka dengan baik, sementara yang lain mungkin melawan atau tidak meresponsnya dengan baik(Amsal 13:1, 17:21).Kehidupan anak bisa "keluar jalur," dan dalam beberapa kasus, ini bisa disebabkan oleh kegagalan orang tua dalam memberikan bimbingan yang tepat(Amsal 29:15). Namun, ada juga peran yang dimainkan oleh pilihan anak-anak sendiri, apakah mereka mendengarkan nasihat orang tua atau tidak . Oleh karena itu, nasib anak-anak kadang-kadang ditentukan oleh keputusan mereka sendiri dalam hidup mereka (Amsal 1:10–18). 

 

Dalam Amsal, dinyatakan bahwa pertumbuhan dan perkembangan seorang anak dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu sifat bawaan mereka ("alamiah"), kualitas pendidikan dan pengasuhan yang mereka terima ("pendidikan"), dan pilihan-pilihan yang mereka buat sendiri. Ketiga faktor ini saling berinteraksi dalam cara yang kompleks dan sulit untuk dikendalikan oleh siapa pun, kecuali oleh Allah sendiri (lihat Amsal 21:1). Oleh karena itu, sebagai orang tua, sumber kekuatan utama yang dapat digunakan adalah berdoa kepada Allah, karena hanya Dia yang memiliki kemampuan untuk membuka hati anak-anak kita.

 

Keluarga mana yang Anda lihat tidak mewariskan iman dan nilai-nilai mereka kepada anak-anak mereka, meskipun tampaknya mereka melakukan hal yang benar? Apa yang bisa Anda pelajari dari mereka?

 

Doa: Tuhan, kadang-kadang kami merasa khawatir bahwa kami mungkin terlalu banyak atau terlalu sedikit memengaruhi pilihan anak-anak kami. Kami tahu bahwa Engkau menjadikan kami sebagai orang tua dan panutan dalam hidup mereka, tetapi akhirnya, hati mereka ada dalam kendali-Mu, bukan dalam kendali kami. Tolong bantu kami menjadi lebih konsisten dalam mendukung mereka, dan ajarkan kami untuk percaya bahwa anak-anak kami selalu dalam perlindungan-Mu. Amin.