Pembacaan : Yakobus 1:1–18

Bacaan Alkitab Setahun : 1 Tesalonika 1-5

 

 

Jika godaan datang dari keadaan kita, maka kita bisa menghadapi godaan dengan mengubah keadaan kita, bukan? Keadaan memang membawa godaan ke dalam hidup kita, tetapi Allah berfirman dalam Yakobus bahwa kita menyerah pada godaan karena apa yang ada di dalam diri kita (apa yang kita inginkan, takuti, dll), bukan karena apa yang ada di luar diri kita (keadaan kita). Ketika Yakobus berbicara tentang keadaan sulit di pasal 1 dia menggunakan kata Yunani yang bisa diterjemahkan sebagai ujian, cobaan, atau jebakan: “anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan” (Yakobus 1:2); “Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia” (Yakobus 1:12). Di sini Yakobus menggambarkan keadaan sebagai cobaan atau ujian yang Allah izinkan untuk tujuan menumbuhkan kita dalam anugerah.

Namun terjemahan kata Yunani ini berubah dalam ayat 13–15 menjadi pencobaan: “Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun. Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.”

Allah mengirimkan keadaan ke dalam hidup kita untuk menguji kita agar kita bertumbuh dalam kasih karunia, bukan untuk menjebak kita. Keadaan apa pun adalah ujian yang akan membantu kita untuk bertumbuh atau jebakan yang mengarah pada dosa. Apa yang membedakan? Kondisi batin Anda. Tidak ada keadaan yang membuat Anda berdosa; Anda berdosa karena apa yang Anda inginkan membawa Anda ke dalam dosa.

 

 

 

 

Timothy S. Lane