Pembacaan : Efesus 1 : 18 - 19

 

Bacaan Alkitab Setahun :

Mazmur 72 - 77

 

 

Harapan Injil itu berlimpah. Di dalam harapan Injil ada penyediaan luar biasa sehingga Anda tidak bisa memahami semuanya secara langsung. Ya, harapan Alkitabiah memberikan Anda banyak nutrisi rohani untuk Anda konsumsi. Namun, banyak orang percaya sepertinya menjalani hidup yang kehilangan harapan. Mungkin salah satu rahasia kotor gereja adalah banyak hal yang kita lakukan karena takut dan bukan iman. Kita membiarkan diri kita merasa kecil, tidak mampu, sendirian, tidak siap, dan kekurangan. Kita berkata kepada diri sendiri apa yang kita hadapi terlalu besar dan terlalu banyak menuntut. Kita berdiri di kaki gunung masalah dan menyerah bahkan sebelum mengambil langkah pertama untuk mendaki. Kita menunggu harapan datang dengan cara yang terlihat , tetapi tampaknya tidak pernah tiba. Kita berdoa, tetapi sepertinya tidak ada yang terjadi. Kita ingin percaya bahwa Allah ada dan Dia benar-benar peduli, tetapi sepertinya kita dibiarkan sendirian. Setiap hari, sepertinya semakin sulit memiliki harapan untuk pernikahan kita, anak-anak kita, gereja kita, persahabatan kita, atau sekadar untuk kemampuan untuk bertahan dari semua masalah dengan iman dan tetap waras. Kita heran, “Di mana kita bisa menemukan harapan?”

Kita tidak sadar bahwa kita tidak memiliki masalah dengan harapan tetapi dengan penglihatan. Harapan sudah datang. “Apa?” kata Anda. “Di mana?” Harapan bukan benda. Harapan bukan keadaan. Harapan bukan sebuah gagasan. Harapan adalah seorang pribadi dan nama-Nya Yesus. Dia datang ke dunia untuk menghadapi apa yang Anda hadapi dan mengalahkan apa yang mengalahkan Anda sehingga Anda memiliki harapan. Keselamatan Anda berarti Anda sekarang ada dalam hubungan pribadi dengan Dia yang adalah harapan. Anda punya harapan karena Dia ada dan Dia adalah Juru Selamat Anda. Anda tidak punya masalah dengan harapan; Anda sudah diberikan harapan yang nyata dan konstan. Masalahnya di sana, entah Anda menyadarinya atau tidak. Paulus membahas masalah ini dalam Efesus 1:18-19: “... menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus, dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya.” 

Paulus berdoa supaya kita punya mata hati yang terbuka sehingga bisa “melihat” harapan yang sudah diberikan kepada kita dalam Kristus. Apakah harapan itu? Itu adalah warisan yang kaya. Yesus mati dan meninggalkan kita warisan anugerah yang kaya sehingga kita bisa menggunakannya untuk menghadapi masalah di sini, saat ini. Harapan adalah kuasa yang besar yang adalah milik kita ketika kita begitu lemah. Harapan datang dan Dia membawa kekayaan dan kuasa yang Dia berikan kepada Anda. Jadi sebenarnya Anda tidak punya masalah dengan harapan, Anda punya masalah penglihatan dan karena itulah ada anugerah yang mencerahkan.

 

Sebagai anak Allah, Anda tidak duduk dan menunggu harapan. Tidak, anugerah memungkinkan Anda bangun dan hidup dalam harapan.