Pembacaan : Kolose 3 : 1 - 2

 

Bacaan Alkitab Setahun :

Mazmur 78 - 80

 

Anda berpikir. Anda tidak pernah berhenti berpikir. Anda berpikir lebih daripada yang Anda sadari. Anda memikirkan pengaruh lebih dari yang Anda tahu. Momen Anda berhenti berpikir, Anda mati. Namun, inilah yang kita semua harus pahami -- pemikiran kita tidak pernah netral. Semua pemikiran kita punya akar agama yang dalam. Semua pemikiran kita dibentuk oleh cara kita menjawab pertanyaan-pertanyaan utama kehidupan. Semua orang memikirkan pertanyaan-pertanyaan ini dan setiap orang menjawabnya dengan cara tertentu.

Saya duduk di samping seorang pria di bus Chinatown, cara termurah untuk pulang dari New York City. Saya lelah dan tidak benar-benar ingin bicara; jika saya dapat menemukan kursi yang benar-benar kosong, saya akan memilihnya, tetapi kursi di sebelah pria berusia akhir dua puluhan ini adalah satu-satunya yang kosong. Tidak lama dia bertanya saya dari mana dan apa yang saya lakukan. Saya bilang saya tinggal di Philly dan saya adalah seorang gembala dan penulis. Dia bertanya buku apa yang saya tulis dan saya menjawab saya menulis tentang isu hidup sehari-hari dari sudut pandang Alkitab. Dia merespons: “Saya tidak percaya Alkitab dan saya heran mengapa orang masih mempercayainya. Bahkan, saya rasa tidak ada kebenaran yang bisa Anda sampaikan kepada orang lain dan orang lain harus mempercayainya.” Saya menjawab, “Tapi Anda percaya – Anda baru saja percaya kepada saya.” Dari sana kami mengobrol satu setengah jam.

Saat saya merenungkan pembicaraan kami setelahnya, saya kaget bahwa dalam apa pun yang dia atau saya ucapkan tidak ada sesuatu yang netral. Semua yang kita katakan berakar dalam komitmen moral yang sangat dalam. Percakapan kami berasal dari siapa apa yang kami pikirkan tentang diri kami, apa yang kami pikirkan tentang Tuhan, apa yang kami pikirkan tentang natur dan tujuan hidup, dan apa yang kami pahami tentang natur kebenaran dan masa depan.

Begitu juga dengan Anda. Berikut adalah beberapa pertanyaan praktis: Apa nilai-nilai yang menentukan jadwal Anda? Apa cara pandang yang menentukan Anda membuat keputusan? Cara pandang apa tentang natur dan tujuan keberadaan Anda yang membentuk prioritas Anda setiap hari? Bagaimana cara pikir Anda membentuk apa yang Anda lakukan dan katakan setiap hari? Paulus menulis: “Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi” (Kol. 3:1-2). Anda hanya memiliki dua pilihan: cara pikir "di bumi" yang semuanya tentang momen fisik di sini, saat ini atau cara pikir "di atas" yang memandang kehidupan dari perspektif kisah penebusan agung dan, lebih spesifik lagi, dari perspektif pribadi dan pekerjaan Tuhan Yesus Kristus. Apa pilihan Anda? Apakah realitas material ini adalah satu-satunya realitas atau realitas material dipandang lewat lensa kebenaran Injil Yesus Kristus yang radikal? 

 

Anda selalu mendekati hidup dengan sebuah cara pikir.

Kitab Suci mengatakan hanya ada dua kemungkinan: “Di bumi” atau “di atas”.