Pembacaan :  Roma 6:15–23

Bacaan Alkitab Setahun :  Mazmur 72-77

 

 

 

Kekudusan Allah seharusnya mengejutkan kita. Semua ketidaktaatan sifatnya pribadi. Dosa kita tidak hanya bertentangan dengan hukum Allah; dosa kita melawan Allah. Setiap kali kita menyimpang dari kerajaan Allah, baik dengan mengikuti hawa nafsu kita sendiri, mengikuti allah lain, atau meniru bapa segala dusta, kita memprovokasi Allah yang cemburu untuk marah. Kemarahan-Nya hanya akan dipuaskan dengan kematian karena itulah hukuman yang pantas untuk pengkhianatan (Ulangan 6:14-15).

Ketika kita mengeluh, kita menghina-Nya. Kebohongan putih yang kita katakan melawan kebenaran Allah. Kemarahan yang kita tunjukkan adalah pembunuhan terhadap orang lain dan layak dihakimi Allah. Kesalahan kita bukan hanya pada apa yang kita lakukan, tetapi juga pada apa yang tidak kita lakukan. Kita tidak mengasihi Allah dan sesama dengan sepenuh hati. Dalam ketidakpedulian rohani, kita bisa berpikir bahwa kepentingan pribadi kita adalah yang terpenting, kita melupakan Allah. Ketika dosa terus-menerus muncul, rasa takut kepada Allah tidak ada di sana (Roma 3:18).

Murka Allah tercurah atas semua itu. Murka-Nya akan menimpa kita, jika kita bersikeras hidup di kerajaan anti-Allah dan percaya pada diri kita sendiri, atau murka-Nya ditimpakan pada Yesus. Apa pun yang kita pilih, upah dosa adalah maut.

 

 

 

 

Edward T. Welch