GODAAN YUSUF

Adapun Yusuf itu manis sikapnya dan elok parasnya. Selang beberapa waktu isteri tuannya memandang Yusuf dengan berahi, lalu katanya: "Marilah tidur dengan aku." Tetapi Yusuf menolak. Kejadian 39:6-8

 

Godaan adalah bujukan untuk melakukan kejahatan atau dosa. Setiap orang pernah menghadapinya, bahkan Tuhan Yesus sendiri. Jadi, pencobaan itu sendiri bukanlah dosa; yang menjadi dosa adalah bagaimana kita menanggapinya. Jika kita menanggapi dengan cara yang benar, kita akan berjalan di jalan kebenaran. Namun, jika kita menanggapi dengan cara yang salah, kita akan jatuh ke dalam ketidaktaatan

 

Tindakan istri Potifar menunjukkan bagaimana godaan terungkap. Pendekatannya awalnya halus. Dia mulai berpikir untuk memandang Yusuf secara berbeda. Mata adalah pintu gerbang menuju jiwa kita dan jalan yang dilalui banyak godaan. Hati yang penuh nafsu dimulai dengan pandangan mata yang berlama-lama.

 

Matanya telah menjerat jiwanya, dia kehilangan gagasan tentang kesopanan. Bagaimana dia bisa memberikan undangan perzinahan secara terang-terangan? Jawabannya adalah dia jelas-jelas sedang memuaskan nafsu dalam imajinasinya, yang pasti akan meningkatkan kemungkinan dia benar-benar melakukan apa yang selama ini dia pikirkan. Dosa selalu siap untuk muncul dalam sekejap, didorong oleh keinginan yang membabi buta, ganas, dan hampir (walaupun tidak pernah sepenuhnya) tidak dapat ditahan. Ada suatu titik di mana pikiran kita sudah terlalu jauh berpikir sehingga yang kita perlukan hanyalah kesempatan. Dan ketika kesempatan itu muncul, dosa pun muncul ke permukaan.

 

Anda dan saya dapat belajar dari kelakuan buruk istri Potifar. Apa yang Anda biarkan mata Anda lihat dan pikiran Anda pikirkan, cepat atau lambat akan memengaruhi cara Anda bertindak. Godaan, dan hasrat yang ditimbulkannya, akan terpuaskan atau akan dilawan. Apakah kita siap untuk “menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus” (2 Korintus 10:5) dan bukannya memuaskan nafsu atau dosa-dosa lainnya? Apakah kita bersedia mengorbankan sesuatu yang sangat berharga atau penting bagi kita jika hal itu membawa kita menjauh dari Allah, demi memperoleh hidup yang kekal (Markus 9: 47). Apakah hidup yang kekal cukup berharga bagi kita sehingga kita mau melepaskan apa pun yang menyebabkan kita berdosa?

 

Godaan apa yang dihadapi mata dan pikiran Anda saat ini? Meskipun masing-masing tindakan tersebut merupakan ajakan yang berbahaya untuk berbuat dosa, tetapi ini juga adalah kesempatan untuk memilih ketaatan. Berdoalah memohon hikmat dan keberanian untuk mengenali momen-momen tersebut, dan minta Roh Kudus memampukan Anda untuk dapat menanggapi godaan-godaan tersebut dengan cara yang akan membawa Anda ke jalan kebenaran.

 

Refleksi

Bacalah Kejadian 4:1-16 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut

  • Pola pikir apa yang perlu saya ubah?
  • Apa yang perlu dikalibrasi dalam hati saya?
  • Apa yang bisa saya terapkan hari ini?  

Bacaan Alkitab Satu Tahun :Ulangan 30-31; Kisah 7: 22 - 43

Truth For Life – Alistair Beg