Baca: 1 Samuel 25:1-38
Lalu berkatalah Daud kepada Abigail: "Terpujilah TUHAN, Allah Israel, yang mengutus engkau menemui aku pada hari ini.” (1 Samuel 25:32)
Bacaan Alkitab Setahun:
Yehezkiel 25-28
Sejujurnya hati kita amatlah rapuh dan rentan untuk berubah. Dalam situasi tertentu, kita mungkin bisa mengampuni kesalahan seseorang, tetapi apakah kita konsisten melakukannya di waktu yang lain? Kepekaan hati kita untuk mengasihi seseorang kadang bisa berubah dalam hitungan menit. Itu sebabnya mengapa kita butuh kehadiran orang-orang yang berani untuk menegur dan mengingatkan kita. Kehadirannya perlu agar kita dapat menjaga hati tetap dalam kehendak Tuhan.
Kita mengenal Daud sebagai seorang yang penuh pengampunan. Berkali-kali ia berhadapan dengan Raja Saul yang terus mengancam nyawanya, namun sebanyak itu pula Daud tetap mengasihinya. Tetapi apa yang terjadi dengan Daud dalam bacaan hari ini sangatlah mengejutkan. Tidak seperti biasanya, hari itu kemarahan Daud memuncak dan ia berniat menghabisi Nabal hanya karena keinginannya ditolak. Beruntung di tengah situasi itu, Tuhan memakai Abigail untuk mengingatkan Daud, agar menjauhi dosa yang hampir saja dilakukannya.
Ditegur, diingatkan dan dikritik, bagi sebagian orang tentu bukan hal yang menyenangkan. Terkadang kita lupa bahwa teguran justru “menyelamatkan” diri kita dari hal lebih buruk jika kita mau sedikit saja rendah hati untuk mendengar dan menerimanya. Ketika hati sudah tidak terkendali, kiranya Tuhan menghadirkan orang-orang untuk mengingatkan agar kemarahan itu tidak berbuah dosa. Ya, kita “hampir saja” jatuh di lubang yang demikian dalam, namun tangan Tuhan menyelamatkan kita melalui orang-orang yang terus mengingatkan dan menegur kita.
ALLAH ACAP KALI MEMAKAI SESEORANG DAN MENEGUR KITA
UNTUK MENGHENTIKAN NIAT HATI KITA YANG JAHAT