Pembacaan : Amsal 25
Bacaan Alkitab Setahun : Yesaya 43-46
Apa matamu lihat, jangan terburu-buru kaubuat perkara pengadilan. Karena pada akhirnya apa yang engkau dapat lakukan, kalau sesamamu telah mempermalukan engkau? Belalah perkaramu terhadap sesamamu itu, tetapi jangan buka rahasia orang lain, supaya jangan orang yang mendengar engkau akan mencemoohkan engkau, dan umpat terhadap engkau akan tidak hilang. (Amsal 25:7–10)
BERHATI-HATI. Ayat-ayat ini tidak merujuk pada keluhan timbal balik antara dua pihak yang membutuhkan pemulihan tetapi merujuk pada situasi di mana Anda mengetahui ketidakadilan yang telah dilakukan seseorang dan Anda memutuskan untuk menuduhnya di hadapan pihak berwenang. Ayat ini memperingatkan agar tidakmelakukannya dengan tergesa-gesa. Kidner merangkum: “Seseorang jarang mengetahui fakta lengkap, atau menafsirkannya dengan sempurna (Amsal 8) dan motif seseorang…jarang semurni motif mereka yang berpura-pura (Amsal 10). Lari ke hukum atau kepada orang lain biasanya adalah lari dari kewajiban hubungan pribadi—lihat komentar tegas Kristus dalam Matius 18:15b.”
Jika Anda mendengar laporan yang buruk, Anda harus menangguhkan penilaian Anda sampai Anda menyelidikinya. Jika itu adalah sesuatu yang memerlukan tindakan, biasanya Anda harus berbicara dengan pihak lain secara pribadi terlebih dahulu. Jika itu tidak membantu, Anda harus berusaha memperbaiki keadaan, selalu dalam kasih, dan memastikan bahwa dalam prosesnya ketidakadilan lain tidak terjadi.
Pernahkah Anda melihat suatu situasi, baik dalam kehidupan Anda sendiri atau orang lain, di mana keluhan diajukan terlalu cepat dan pada akhirnya terjadi ketidakadilan?
Doa: Ya Tuhan, sekarang orang dengan cepat berbagi gambar dan kata-kata yang bisa membuat marah. Kadang-kadang hati pun langsung ingin bertindak keras. Tapi saat aku marah, tolong bantu aku untuk tenang dulu. Ingatkan aku tentang kesalahan yang pernah aku buat, dan beri aku keberanian untuk bicara dengan orang lain secara langsung atau hentikan aku kalau perlu. Amin.