Pembacaan : Amsal 14
Bacaan Alkitab Satu Tahun : 1 Timotius 1- 6
Siapa menindas orang yang lemah, menghina Penciptanya, tetapi siapa menaruh belas kasihan kepada orang miskin, memuliakan Dia…Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu… Orang kaya dan orang miskin bertemu; yang membuat mereka semua ialah TUHAN. (Amsal 14:31, 19:17, 22:2)
MENGHARGAI ORANG MISKIN. Ketiga Amsal ini menuntut kita untuk menghargai orang miskin. Jika Anda menghina dan meremehkan orang miskin, Anda menunjukkan penghinaan terhadap pencipta mereka. Sebaliknya, jika Anda baik kepada orang miskin, Anda juga baik kepada Tuhan. Anggota keluarga tahu bagaimana rasanya menjadi begitu dekat satu sama lain sehingga serangan terhadap pasangan, saudara kandung, atau anak terasa persis seperti serangan terhadap mereka. Di sini Allah berfirman bahwa Dia sangat dekat dengan orang miskin di bumi sehingga apa pun yang kita lakukan terhadap mereka, kita seperti melakukan hal yang sama terhadap-Nya.
Secara praktis, sebaiknya kita tidak bersikap paternalistik terhadap orang miskin yaitu sikap di mana seseorang atau kelompok merasa memiliki pengetahuan, kebijaksanaan, atau keunggulan moral yang cukup untuk "memperbaiki" atau mengarahkan orang miskin sesuai dengan pandangan atau keinginan mereka sendiri dan melihat mereka hanya sebagai "masalah" yang harus dipecahkan. Banyak orang kaya yang berbuat baik kepada orang miskin hanya untuk merasa puas dengan diri sendiri. Ketika memberikan bantuan kecil, mungkin hanya untuk menenangkan hati; sedangkan memberikan bantuan besar, mungkin untuk mengendalikan situasi. Sebaliknya, lebih baik kita menghormati orang miskin sebagai manusia dan berharap bisa belajar dari pengalaman mereka, daripada berpikir bahwa kita bisa "memperbaiki" mereka seperti memperbaiki mesin.
Apakah Anda cukup mengenal orang miskin sehingga bisa melihat dan menghargai cara mereka menghadapi permasalahannya?
Doa: Bapa, Engkau memanggil kami bukan hanya untuk mengasihani orang miskin tetapi untuk mengasihi dan menghargaimereka, juga bukan menggurui mereka. Aku akui betapa seringnya aku merendahkan orang-orang miskin yang aku kenal selama bertahun-tahun. Padahal menghina mereka berarti menghina Engkau sebagai penciptanya! Betapa Engkau mengasihi mereka! Biarlah pikiran ini juga ada di dalam diriku. Amin.