Baca: Lukas 18:35-43
Mereka yang berjalan di depan menegur dia supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru, “Anak Daud, kasihanilah aku!” (Lukas 18:39)


Bacaan Alkitab Setahun: 
Kejadian 25-27



Keberhasilan seringkali tergantung pada seberapa kuat keyakinan seseorang. Jika ia tidak benar-benar yakin, halangan kecil pun akan membuatnya undur. Namun jika ia sungguh yakin, ia akan tekun menjalaninya, sekalipun banyak orang berusaha menghentikannya. Saat Yesus memasuki kota Yerikho, seorang pengemis buta berseru meminta perhatian-Nya di tengah keramaian. Orang-orang merasa terganggu, lalu menyuruhnya bungkam. Namun, ia justru berseru semakin keras. Alkitab tidak memberitahu bagaimana dia mengenal Yesus. Orang-orang hanya memberitahunya bahwa Yesus, orang Nazaret sedang lewat (ay. 37). Namun ia mengenali-Nya sebagai Anak Daud (ay. 38, 39), yang berkuasa (ay. 41). 

Pengemis buta ini tahu apa yang sedang dilakukannya. Ia juga tahu apa yang hendak dimintanya, yaitu supaya matanya melek. Nyatalah bahwa ia sungguh beriman pada Yesus. “Anak Daud” adalah sebutan istimewa yang mengacu pada Dia yang akan datang untuk menegakkan kembali kerajaan Daud dengan segala kejayaannya. Ini merupakan gelar lain dari Mesias (Kristus). Tak heran, Yesus menyebutnya memiliki iman yang menyelamatkan (ay. 42). Melalui mukjizat yang dialaminya, ia pun mengikut Yesus dan memuliakan Allah. 

Saat kita mengalami berbagai kesulitan, bahkan tantangan hidup, berserulah “semakin keras” pada Allah. Bahkan saat orang-orang lain tidak menghargai upaya kita, berserulah kepada-Nya. Ini menunjukkan kesungguhan iman kita. Maka kita pun akan menyaksikan bagaimana Dia berkarya dalam hidup kita.


ALLAH TIDAK MENGOBRAL KUASA-NYA KEPADA SEMUA ORANG,
MELAINKAN HANYA KEPADA MEREKA YANG MEMINTA DENGAN IMAN