Pembacaan : Amsal 30

Bacaan Alkitab Setahun : 2 Raja-raja 21-23

 

 

Tujuh Dosa Maut: Kesombongan

 

Ada keturunan yang mengutuki ayahnya dan tidak memberkati ibunya. Ada keturunan yang menganggap dirinya tahir, tetapi belum dibasuh dari kotorannya sendiri. Ada keturunan yang berpandangan angkuh, yang terangkat kelopak matanya. Ada keturunan yang giginya adalah pedang, yang gigi geliginya adalah pisau, untuk memakan habis dari bumi orang-orang yang tertindas, orang-orang yang miskin di antara manusia. (Amsal 30:11–14)

 

BERBAGAI SISI KESOMBONGAN. Setiap ayat dimulai dengan gambaran tentang tipe orang yang berbeda. Orang yang mengkhianati orang tuanya (Amsal 30:11) tidak sama dengan orang yang menindas orang miskin (ayat 14). Namun dalam arti lain, semua ayat ini berbicara tentang segi kesombongan, yang di sini dipandang merusak dan mendistorsi semua hubungan.

 

Pertama, kesombongan membuat kita membenci otoritas (ayat 11) dan menentang orang tua kita, figur otoritas pertama dalam hidup kita. Selanjutnya, kesombongan membutakan kita terhadap kekurangan kita (ayat 12), mendistorsi hubungan kita dengan diri kita sendiri, sehingga kita tidak dapat mengubah apa yang salah dengan diri kita (dosa kita). Kesombongan juga membuat kita angkuh dan hina terhadap orang lain (ayat 13). Akhirnya, kesombongan menggerakkan kita untuk menjadi kejam dan tidak adil terhadap mereka yang memiliki kekuatan sosial yang lebih rendah dari kita (ayat 14). Kesombongan adalah kejahatan dengan banyak sisi. “Ketidaksucian, kemarahan, keserakahan, kemabukan, dan semua itu, tidak ada apa-apanya: melalui Kesombongan iblis menjadi iblis: Kesombongan mengarah ke setiap sifat buruk lainnya: itu adalah keadaan pikiran yang anti-Allah.” Betapa bertentangannya hal ini dengan “pola pikir” Kristus (Filipi 2:1–5), yang berkata, “Aku tidak mencari hormat bagi-Ku” (Yohanes 8:50).

 

Bagaimana kesombongan mendistorsi hubungan Anda?

 

Doa: Tuhan, aku akui bahwa aku terlalu bangga untuk mengakui betapa sombongnya diriku. Hanya ketika aku membaca tentang kerendahan hati-Mu yang luar biasa dalam Injil, aku mulai melihat kekuranganku. Tunjukkan lebih banyak lagi kebenaran yang menyakitkan ini agar aku bisa lebih bebas dari efek beracun kesombongan. Amin.