BARANG YANG ASLI
Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. 1 Petrus 1:6-7
Ada beberapa hal yang hanya dapat diuji oleh waktu.
Anda mungkin berpikir ingin membeli lemari dengan harga yang murah, mungkin Anda berpikir untuk membeli lemari bekas atau membeli lemari baru, tetapi dengan harga yang sama, dari toko diskon. Kekurangannya adalah barang-barang tersebut mungkin, ketika pintu dan lacinya dibuka dan ditutup, tidak dapat dikembalikan ke tempatnya. Lemari itu dengan cepat menjadi sangat berantakan. Barangnya mungkin tampak bagus dari luar saat pertama kali diperiksa, tetapi keasliannya terbukti ketika Anda menggunakannya untuk kebutuhan sehari-hari setelah beberapa waktu.
Bagaimana kita tahu apakah iman kita asli? Jawabannya, setidaknya sebagian, adalah bahwa iman yang sejati dapat ditemukan dalam “pembukaan dan penutupan” hari demi hari—dalam menghadapi tantangan dan cobaan yang datang kepada kita.
Ada yang berpendapat bahwa kehidupan Kristen yang berkemenangan berarti tidak adanya cobaan bahwa jika kita benar-benar pria dan wanita yang beriman, maka cobaan akan menjadi pengalaman yang tidak biasa. Petrus mengatakan yang sebaliknya: pengalaman pencobaan dan kesulitan bukanlah hal yang tidak biasa, tidak lazim, atau tidak produktif dalam kehidupan seorang Kristen, tetapi merupakan tujuan dalam rencana Allah.
Kita membuktikan kepada diri kita sendiri dan mereka yang mungkin memerhatikan bahwa iman kita asli ketika kita menghadapi tantangan dan menolak untuk melarikan diri, sebaliknya berpegang teguh pada kebaikan Kristus tidak peduli seberapa sulit jalan ke mana Dia memimpin kita. Ketika pencobaan datang dan semuanya menjadi tidak menentu, kita mengetahui apakah kesaksian kita dan pengakuan yang telah kita buat tentang kasih karunia, kedamaian, dan pemeliharaan Allah yang pasti adalah asli.
Charles Spurgeon menulis dalam Morning and Evening, “Orang yang ingin memuliakan Allahnya harus siap menghadapi banyak pencobaan. Tidak seorang pun dapat menjadi mulia di hadapan Tuhan kecuali pertentangannya banyak. Jadi, jika jalan Anda adalah jalan yang banyak dicobai” yaitu, jalan dengan banyak pencobaan “bergembiralah karenanya, karena Anda akan lebih mampu menunjukkan kasih karunia Allah yang mencukupi. Mengenai kegagalan-Nya terhadap Anda, jangan pernah memikirkannya, bencilah pikiran itu. Allah yang telah mencukupi sampai sekarang harus dipercaya sampai akhir.”
Akankah iman Anda terbukti sejati melalui tantangan hidup yang terbesar? Kasih karunia Allah tidak hanya memungkinkan kita bertahan, tetapi juga membangun kita. Saat Anda percaya pada kasih karunia-Nya, Anda akan menemukan bahwa Anda dapat bersukacita, karena kebahagiaan Anda pada akhirnya tidak terikat pada keadaan tetapi ditemukan dalam ketekunan iman Anda dalam mengetahui kecukupan Kristus dalam keadaan yang tidak akan pernah Anda pilih dan dalam menantikan hari ketika Juruselamat Anda dinyatakan.
Refleksi
Bacalah Yakobus 5:7-11 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut
Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 15–17; Matius 23: 1-22