Pembacaan : Efesus 6:10–20

Bacaan Alkitab Setahun : Yehezkiel 33-36

 

 

Salah satu tema yang berulang dari Kejadian sampai Wahyu adalah konflik dan perang—dan Allah adalah Pejuang! Dia bertarung melawan kegelapan, dosa dan penderitaan. Pada akhirnya, Yesus bergabung dalam pertarungan dan mati. Tapi Dia muncul sebagai Pemenang atas kuasa kegelapan melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Dia membuka jalan agar musuh-Nya, seperti kita, dapat diampuni dan didamaikan dengan-Nya, dan kemudian mengajak kita untuk bergabung dengan-Nya. Orang Kristen dipanggil untuk mengangkat senjata melawan dosa dan kegelapan sama seperti Yesus: melalui kerendahan hati, kasih, dan pengorbanan.

Sebagian besar dari kita menganggap konflik sebagai sesuatu yang harus dihindari, tetapi konflik adalah cobaan yang memberi kita kesempatan untuk bertumbuh dengan cara yang luar biasa. Bahkan, Yakobus mengatakan bahwa tanpa cobaan seperti itu, kita tetap tidak akan dewasa, tidak lengkap, dan kekurangan banyak kualitas karakter ilahi (Yakobus 1:2-4). Walau konflik tidak akan menyenangkan, konflik harus dilihat sebagai kesempatan untuk bertumbuh dalam kasih karunia. Ketika sebuah konflik menjadi parah, gagasan ini bisa jadi sulit untuk diterima. Namun, kebenarannya tetap sama: Allah yang berdaulat, penuh kasih, dan bijaksana, membawa orang-orang ke dalam hidup kita agar Dia bisa bekerja di dalam kita dengan cara yang hanya bisa terjadi dalam konflik.

 

 

Timothy S. Lane