Pembacaan : Yeremia 9:12-24

Bacaan Alkitab Setahun : Yehezkiel 37-39

 

 

Ketika kita menaruh kepercayaan kita pada orang lain, kita sedang mengatakan sesuatu kepada Allah. Kita berkata, "Aku tidak percaya kepada-Mu." “Engkau tidak cukup.” Anda percaya bahwa Allah menawarkan surga, tetapi dapatkah Dia memuaskan kebutuhan psikologis Anda yang terus berkembang? Bisakah dia membuat Anda menjadi "A," setidaknya di beberapa area, ketika Anda merasa seperti "C-minus"? Namun, itu tidak penting. Tujuan kita bukan tentang kita, melainkan tentang Allah. Untuk alasan ini, Allah tampaknya lebih memilih orang yang rata-rata dan di bawah rata-rata. Jika tidak, maka ini adalah tentang bakat dan kemampuan kita. “Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti,…’Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan’” (1 Korintus 1:27–28, 31).

Hidup bukan tentang resume saya; hidup adalah tentang cara memperluas ketenaran Yesus.Dan salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan mengatakan bahwa Allah lebih dari cukup. Lagipula, Dia adalah kasih. Itu telah dibuktikan di kayu salib. Semua kasih lainnya, paling banter, adalah tiruan dari yang asli tetapi tidak dapat menggantikannya. Percaya berarti mengatakan bahwa kita membutuhkan Yesus. Pencarian untuk kepuasan diri sendiri berujung pada kegagalan, dan sekarang kita beralih kepada Dia yang selama ini menjadi tujuan kita yang sebenarnya.

 

 

 

Edward T. Welch