CERMIN FIRMAN ALLAH

Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin. Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya. Yakobus 1:23-24

 

Adalah mungkin untuk terpesona oleh firman Allah, tetapi tetap tidak berubah (lihat, misalnya, Kisah Para Rasul 19:9; Markus 6:20). Maka, bagaimana kita bisa menghindari respons seperti itu saat kita membuka Alkitab dan membaca apa yang tertulis di dalamnya?

Kita perlu memahami bahwa membaca firman Allah saja tidaklah cukup. Yakobus menulis bahwa hanya mendengar firman tanpa melakukannya sama seperti seseorang yang melihat wajahnya di cermin, lalu pergi dan segera lupa seperti apa rupanya. Ada dua cara kita bisa melupakan apa yang kita lihat dalam “cermin” Kitab Suci:

Pertama, melupakan karena hanya melihat sekilas—kita membaca atau mendengar firman, tapi tidak merenungkannya dengan sungguh-sungguh. Jika tujuan kita hanya mendengar, maka yang kita dapatkan akan dangkal dan cepat hilang. Pengamatan yang terburu-buru tidak akan menghasilkan ketaatan yang sejati, dan perubahan yang tahan lama tidak akan terjadi jika kita menipu diri sendiri dengan berpikir sebaliknya.

Kedua, melupakan secara sengaja—dengan menolak atau mengalihkan perhatian dari kebenaran yang tidak nyaman. Seorang komentator Perjanjian Baru menulis bahwa jika seseorang melihat sekilas kerusakan akibat dosa, penyakit, kekhawatiran, atau proses penuaan di wajahnya, naluri alaminya adalah ingin segera melupakan dan mengalihkan perhatian ke hal lain. Kita tahu ketika hati dan pikiran kita sedang melawan firman Allah—entah dengan mencari alasan, mengabaikan peringatan, atau menolak untuk merenung lebih jauh—karena firman itu mengkonfrontasi kita, menantang kita, dan memanggil kita untuk berubah.

Ada bahaya besar jika kita terus mendengar firman hanya sekilas atau sengaja melupakannya. Semakin sering kita melakukan itu, semakin kebal hati kita terhadap kuasa perubahan firman Allah. Kita menjadi keras terhadap kebenaran, dan semakin sulit bagi firman itu untuk menyentuh dan mengubah hidup kita.

Maka, lain kali Anda membaca Alkitab, lakukanlah dengan kesadaran penuh dan dalam doa. Singkirkan segala kecenderungan untuk sekadar mengamati atau terganggu. Sebaliknya, biarkan hati Anda dipenuhi dengan rasa kagum yang kudus saat Anda merenungkan apa yang Anda dengar dan lihat dalam firman-Nya. Luangkan waktu sejenak—satu atau dua menit—untuk benar-benar merenungkannya, agar Anda tidak melupakan apa yang telah Allah nyatakan kepada Anda. Dan setelah itu, biarkan Dia mengubah Anda melalui kebenaran-Nya.

 

Refleksi

Bacalah Mazmur 119:25-32 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut

  • Pola pikir apa yang perlu saya ubah?
  • Apa yang perlu dikalibrasi dalam hati saya?
  • Apa yang bisa saya terapkan hari ini? 

 

Bacaan Alkitab Setahun: Imamat 15-16 ; Ibrani 11:20-40

Truth For Life – Alistair Beg